Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Pada zaman Kerajaan Medang, daerah ini terkenal dengan nama Anjuk Ladang yakni tanah kemenangan.
Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif seperti, tanah sawah, tanah kering, dan tanah hutan.
Terlebih daerah ini juga dilalui oleh dua aliran sungai yaitu, Sungai Widas dan Sungai Brantas.
Nganjuk dilewati oleh jalur utama Surabaya-Yogyakarta, serta menjadi persimpangan jalur menuju ke Kediri.
Oleh karena itu Nganjuk termasuk menjadi daerah transit, namun ternyata Kota Angin ini juga menyimpan berbagai tempat wisata menarik yang patut untuk dikunjungi.
Daftar tempat wisata di Nganjuk
- Air Terjun Sedudo
- Air Terjun Ngebleng
- Air Terjun Singokromo
- Air Terjun Sumbermanik
- Air Terjun Sri Gunting
- Grojogan Roro Kuning
- Grojogan Duwur
- Waduk Perning
- Waduk Oro-oro Ombo
- Embung Estumulyo
- Watu Lawang
- Bukit Salju Ngetos
- Bukit Watu Songgong
- Taman Pandan Wilis
- Setum
- Candi Ngetos
- Candi Lor
- Museum Anjuk Ladang
- Monumen Dr. Soetomo
- Pemandian Air Panas Banyu Biru
- Klenteng Hok Yoe Kiong
Air Terjun Sedudo
Air terjun yang berada di ketinggian 1.438 mdpl di Nganjuk ini terkenal dengan nuansa mistis dengan di lakukan nya upacara-upacara adat oleh masyarakat sekitar.
Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri yang membuat masyarakat penasaran untuk berkunjung di tempat ini.
Terlepas dari hal-hal mistis tersebut, Air Terjun Sedudo juga memiliki keindahan alam yang mempesona dengan pemandangan hijau khas perbukitan.
Para pengunjung juga bisa menikmati kesegaran air terjun dengan berendam di kolam yang telah disediakan.
Air terjun ini berlokasi di Desa Ngaliman, Sawahan, Nganjuk dengan biaya tiket masuk Rp10.000.
Air Terjun Ngebleng
Diantara perbatasan Jombang dan Nganjuk, Air Terjun Ngebleng ini masih belum banyak tersentuh oleh kedatangan para pengunjung.
Air terjun ini memiliki pesona alam yang eksotis dengan kejernihan air yang menggoda.
Pengunjung akan disuguhkan panorama alam yang terlihat masih asri dan alami.
Air terjun dengan debit air yang tidak terlalu deras ini memiliki tiga tingkatan dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi.
Pengunjung yang datang kesini tidak perlu mengeluarkan kocek untuk membayar retribusi biaya masuk.
Air Terjun Ngebleng berlokasi di Dusun Tondowesi, Desa Pule, Jatikalen, Nganjuk.
Air Terjun Singokromo
Pemandangan Air Terjun Singkoromo ini sangat menawan, dan memiliki ketinggian 20 meter.
Air terjun ini dihiasi dengan telaga sungai di bawahnya dengan batu-batuan yang membuat pemandangan tampak elok yang bisa memanjakan mata para pengunjung yang datang ke tempat ini.
Selain itu pengunjung juga bisa menikmati kesegaran air dari Air Terjun Singokromo dengan berendam dan mandi di sekitar telaga sungai.
Dinding air terjun ditumbuhi dengan lumut dan pepohonan kecil yang menggoda.
Air terjun ini berlokasi di Desa Ngaliman, Sawahan, Nganjuk dan tidak ada retribusi biaya masuk yang dikenakan di tempat ini.
Air Terjun Sumbermanik
Letaknya di lereng Gunung Willis, yang berada di antara perbukitan hutan pinus dan area persawahan, air terjun ini memiliki ketinggian 35 meter dengan lebar sekitar 20 meter.
Di sekitar air terjun terdapat lembah sungai yang mengalir menghiasi pesona air terjun menjadi semakin cantik.
Air yang mengalir jernih dari air terjun bisa digunakan pengunjung untuk sekedar bermain-main air dan berendam sambil ditemani rimbun-nya pohon-pohon yang asri.
Akses ke air terjun ini bisa ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Nganjuk, tepatnya di Desa Blongko, Ngetos, Nganjuk dan tidak ada tiket biaya masuk.
Air Terjun Sri Gunting
Nganjuk mempunyai beberapa air terjun yang bisa digunakan sebagai pilihan destinasi wisata alam, salah satunya adalah Air Terjun Sri Gunting ini.
Lokasi air terjun ini dekat dan masih satu kawasan dengan Air Terjun Sedudo yang berada di lokasi tersembunyi di dalam hutan yang lumayan susah untuk diakses.
Perjalanan ke air terjun akan seru dan menantang karena pengunjung harus berjalan kaki melewati hutan dimana air terjun ini berada.
Namun tenang, setelah perjalanan yang melelahkan pengunjung akan disuguhkan pesona air terjun yang masih alami dengan suasana alam sekitar yang masih asri.
Air terjun ini berlokasi di Desa Ngaliman, Sawahan, Nganjuk, tanpa biaya tiket masuk.
Grojogan Roro Kuning
Berada di ketinggian 600 mdpl, Grojogan Roro Kuning memiliki ketinggian sekitar kurang lebih 10 meter.
Tempat ini dinamakan Roro Kuning karena dahulu ada putri raja yang bernama Roro Kuning yang mandi di grojogan ini untuk menyembuhkan penyakit yang diderita-nya.
Pengunjung bisa menikmati beragam wahana dan fasilitas yang di sediakan seperti sarana outbond, camping Ground, kolam renang, joglo wisata dan masih banyak yang lainnya.
Grojogan kuning berlokasi di Desa Bajulan, Loceret, Nganjuk dan bisa di tempuh kurang lebih sekitar 30 menit dari Kota Nganjuk dengan tiket biaya masuk Rp3.000.
Grojogan Duwur
Grojogan yang berupa sungai purba ini terbentuk dari batuan kapur yang menampilkan pesona eksotis yang bisa menghipnotis para pengunjung yang datang.
Grojogan yang berada di tengah hutan ini cocok untuk liburan bersama keluarga untuk bersantai menikmati nuansa alam sembari berendam dan bermain dengan air yang jernih dan segar disekitar Grojogan.
Untuk bisa berkunjung di Grojogan ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp5.000.
Grojogan ini berlokasi di Desa Sumbermiri, Lengkong, Nganjuk.
Waduk Perning
Waduk yang dikelilingi hutan pohon cemara ini berlokasi di Desa Perning yang berada cukup jauh dari Kota Nganjuk.
Waduk ini memiliki keindahan yang bisa memanjakan mata para pengunjung.
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan bukit-bukit yang berjajaran di sekitar waduk dan hamparan hujiau persawahan milik warga setempat.
Di sana juga disediakan perahu kecil yang bisa di gunakan oleh para pengunjung untuk mengelilingi dan menikmati keindahan di area waduk.
Selain itu pengunjung juga bisa mencari ikan dengan memancing dengan suasana yang hening dan semilir angina yang sejuk.
Waduk ini berlokasi di Desa Perning, Jatikalen, Nganjuk, tanpa biaya tiket masuk.
Waduk Oro-oro Ombo
Waduk yang mempunyai kedalaman sekitar kurang lebih 4 meter ini bisa di akses sekitar 25 kilometer dari Kota Nganjuk.
Waduk ini dijadikan sebagai budidaya ikan nila oleh warga setempat.
Banyak para pengunjung yang datang ke tempat ini untuk bersantai dan memancing untuk melepaskan penat dari rutinitas pekerjaan.
Keteduhan pohon-pohon rindang dengan suguhan panorama alam dari jajaran bukit dan pepohonan yang berada disekitar waduk, dapat menghasilkan relaksasi yang nyaman.
Pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar tiket biaya masuk. Waduk ini berlokasi di Desa Oro-oro Ombo, Ngetos, Nganjuk.
Embung Estumulyo
Potensi alam milik Desa Bulurejo ini menarik untuk dikunjungi.
Embung ini dikelilingi oleh hutan pinus yang menampilkan nuansa hijau yang asri dan alami cocok untuk sarana rekreasi bersama keluarga.
Selain itu embung juga ini bisa digunakan sebagai spot foto yang keren dengan latar belakang aliran air tenang dengan perpaduan pepohonan yang rindang.
Untuk bisa kesini pengunjung tidak perlu khawatir dompet menjadi tipis, karena di sini tidak dikenakan biaya parkir dan tiket masuk.
Embung ini berlokasi di Desa Bulurejo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.
Watu Lawang
Berada di area pegunungan, Watu Lawang bisa di jadikan sebagai salah satu pilihan alternatif untuk wisata alam di Kabupaten Nganjuk.
Di sana, pengunjung akan disuguhkan keindahan dari pegunungan willis dan ngliman yang berpadu dengan hamparan hijau pepohonan dan biru nya langit yang cerah.
Tempat ini juga menyediakan spot-spot foto bagi para pengunjung untuk berswafoto dengan latar belakang pesona alam yang sungguh elok.
Harga tiket masuk nya pun terbilang murah dan tidak menguras kantong, hanya sebesar Rp6.000.
Watu Lawang berlokasi di Desa Ngliman, Sawahan, Nganjuk.
Bukit Salju Ngetos
Jika di lihat dari namanya bukan berarti bukit ini bersalju, namun bukit ini merupakan sebuah bukit yang dikelilingi hutan pinus.
Jika berkunjung di bukit ini, pengunjung akan disuguhkan nuansa sejuk khas pegunungan dengan keteduhan pohon-pohon pinus di area bukit.
Di sana juga menyediakan fasilitas dan titik spot-spot foto seperti rumah pohon, foto love, foto sayap yang fotogenik yang bisa di manfaatkan oleh para pengunjung.
Sebenarnya diatas puncak bukit terdapat tempat bersejarah yaitu benteng pasukan yang digunakan untuk penyimpanan senjata belanda, namun tempat masih dalam tahap proses pengembangan.
Bukit ini berada di Desa Blongko, Ngetos, Nganjuk dan tidak ada tarif biaya masuk di tempat ini.
Bukit Watu Songgong
Tempat cantik dan elok ini berada di Dusun Ngroto yang berada sekiatar 4 kilometer dari pusat kota nganjuk.
Tempat ini cocok bagi para pemburu foto selfie karena tempat ini cukup fotogenik dan instagramable.
Tempat ini dulunya adalah lahan seluas sekitar 1 hektare yang di kelola oleh warga sekitar yang di sulap menjadi taman wisata.
Taman ini dibentuk dari lempengen batu-batuan endemik yang tertata cantik dan rapi, seperti pola jalan setapak yang berbentuk letter S dan lingkaran yang di tengahnya terdapat monumen mini.
Tempat ini berada di Desa Margopatut, Sawahan, Nganjuk dengan harga tiket masuk Rp5.000.
Taman Pandan Wilis
Taman yang cocok buat nongkrong di sore hari ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai kalangan usia.
Taman ini dinamakan Pandan Willis karena terlihat seperti berada diantara Gunung Pandan dan Gunung Willis.
Taman ini cukup menarik dengan fasilitas-fasilitas yang di sediakan yang di tata dengan sedemikian cantik dan rapi sehingga terlihat tampak menawan.
Di sini terdapat track lari, kolam, gazebo, toilet, tempat colokan charger dan masih banyak yang lainnya sehingga sangat cocok untuk tempat bersantai dan bermain bersama keluarga, teman atau pun pacar.
Taman ini berlokasi di pusat kota di dekat perumahan Warungotok, Nganjuk. Pengunjung tidak dikenakan retribusi biaya masuk.
Setum
Lokasi ini biasanya digunakan untuk foto selfie oleh para kawula muda di Kota Nganjuk.
Tempat ini memiliki lahan yang cukup luas dan terdapat bangunan cerobong kuno bekas pabrik gula yang dikelilingi rumput-rumput ilalang yang menjadikan tempat ini semakin fotogenik.
Di bagian sebelah utara terdapat poster sosok seorang belanda yang bernama WM Van Den Boumen.
Menurut warga sekitar Boumen adalah pendiri pabrik gula yang ada di sini yang dahulu berhenti beroperasi dikarenakan bangunan nya hancur akibat perang gerilya.
Setum bisa berlokasi di Desa Jatirejo, Loceret, Nganjuk.
Candi Ngetos
Candi yang berada di lereng Gunung Willis ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat Nganjuk.
Candi besar ini berwarna merah bata dengan dinding rusak yang sudah usang dan atapnya yang sudah hilang.
Banyak renovasi yang telah dilakukan pada candi ini, terlihat dari bekas tembelan-tembelan semen yang ada.
Konon candi ini dulu digunakan sebagai tempat pendharmaan Hayam Wuruk, salah satu raja terbesar Majapahit.
Candi ini dibangun di lereng gunung di maksudkan agar lebih dekat dengan kediaman para dewa.
Candi ini terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk dengan tiket masuk Rp3.000.
Candi Lor
Dahulu candi ini didirikan oleh Empu Sindok sekitar 937 masehi yang di gunakan sebagai tugu simbol peringatan dari jasa masyarakat Anjuk Ladang atau Nganjuk.
Candi tersebut terlihat sudah aus dan usang, angka tahun pada candi tersebut tidak begitu jelas, bangunannya tinggal reruntuhan dari sisa-sisa bangunan yang diperkirakan memiliki 2 tingkat.
Di atas bangunan candi berdiri pohon kepuh tua yang besar. Di sana terdapat 2 makam yaitu makam dari Abdu Dalem Kinasih Empu Sindok.
Candi berlokasi di Desa Candirejo, Loceret, Nganjuk. Tidak ada pungutan biaya untuk masuk ke candi ini.
Museum Anjuk Ladang
Nama Anjuk Ladang dari museum ini dahulu adalah nama dari desa perdikan atau bebas pajak di masa Kerajaan Medang, yang sekarang menjadi Nganjuk.
Museum di nganjuk ini terlihat sederhana yang menyimpan koleksi artefak-artefak peninggalan pada zaman kerajaan nusantara seperti bagor, kertosono, arca wisnu, rejoso, dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu ada juga boneka mantenan khas nganjuk yang terbuat dari kayu randu yang dahulu sering di gunakan untuk ritual.
Alamat museum ini ada di Jalan Gatot Subroto Ringin Anom, Ringin Anom, Kauman, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk yang buka dari jam 08.00-14.00 dengan tiket biaya masuk sekitar Rp5.000.
Monumen Dr. Soetomo
Monumen ini terletak di Desa Ngepeh yang berjarak kurang lebih sekitar 7 kilometer dari Kota Nganjuk.
Terdapat patung dari dr. Soetomo yang duduk di atas kursi dengan buku yang ada di sebelah-nya.
Patung itu menandakan dr. Soetomo adalah seorang cendekiawan yang mendalami berbagai ilmu pengetahuan yang di dirikan di atas tanah seluas kurang lebih 3 hektare.
Selain itu di sana juga terdapat pendopo khas rumah joglo berukuran sekitar 20 meter persegi yang biasanya di manfaatkan oleh organisasi pemuda sekitar untuk tempat pertemuan.
Monumen ini berada di Desa Ngepeh, Loceret, Nganjuk, tanpa biaya tiket masuk.
Pemandian Air Panas Banyu Biru
Menurut cerita yang beredar pemandian ini ditemukan warga saat dilakukan pengeboran yang akhirnya keluar sumber air panas pada saat mencapai kedalaman 240 meter.
Hingga sampai sekarang tempat itu dijadikan salah satu tempat wisata alternatif dan dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dengan akses yang tergolong mudah banyak pengunjung yang datang mengunjungi tempat ini untuk sekedar berendam menikmati segarnya air panas atau pun yang ingin menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
Pemandian air panas ini terletak di Desa Perning, Jatikalen, Nganjuk dengan biaya masuk sekitar Rp10.000.
Klenteng Hok Yoe Kiong
Klenteng ini di dirikan oleh Soen Boen Lee untuk pemujaan Kongco Tik Tjoen.
Patung King Tik Tjoen dibawa ke tempat ini pada sekitar tahun 1930 yang sampai saat ini ramai kedatangan warga Tionghoa untuk bersembahyang.
Bangunan ini didominasi warna merah dengan gerbang yang di padu ornamen Huo Zhu yang diapit oleh Xing Long, gerbang ini juga biasa di sebut Men Lou Wu.
Di halaman klenteng terdapat dua buah pagoda yang merupakan miniatur tempat penyimpanan Budha.
Dalam bangunan utama klenteng pengunjung akan disuguhkan sepasang patung singa yang disebut shi zi.
Klenteng ini terletak di Desa Sukomoro, Sukomoro, Nganjuk, dengan biaya masuk sekitar Rp3.000.