Tempat Wisata di Aceh

Tempat Wisata di Aceh

Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!

Terkenal dengan sebutan Serambi Mekah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, merupakan provinsi paling barat di Indonesia.

Aceh terkenal dengan peninggalan kerajaan Islam di Indonesia, yaitu Kerajaan Samudera Pasai.

Selain itu, Aceh juga memiliki potensi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Berencana liburan ke Aceh? Sudah tahu akan menghabiskan waktu kalian di mana?

Agar tidak bingung mau ke mana, yuk, lihat rekomendasi Tempat wisata di Aceh berikut ini.

Museum Aceh (Rumah Aceh)

Didirikan sejak tahun 1915 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Museum Aceh disebut juga Rumah Aceh karena bangunan utamanya adalah rumah adat Aceh.

Di sini, kamu bisa melihat peninggalan sejarah mulai dari artefak zaman pra-sejarah, berbagai koleksi boneka-boneka Aceh, etnografika, mata uang, foto, peralatan rumah tangga, dll.

Museum Negeri Aceh Kota Banda Aceh terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Tepatnya di Jalan Sultan Alaiddin Mahmudsyah No.10, Kota Banda Aceh.

Buka setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tiket masuk ke museum ini sangat terjangkau, yaitu Rp 10.000,-

Taman Sari Gunongan dan Pinto Khob

Taman yang dibangun pada 1607-1636 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda ini dibangun khusus untuk Putri Kamalia. Ia adalah permaisuri Sultan.

Unsur utama dari bangunan ini adalah bentuk-bentuk lengkung menirukan topografi yang berlapis-lapis.

Gunongan merupakan bangunan dengan denah bersudut sepuluh. Menaranya berbentuk kelopak-kelopak bunga mekar yang menjulang.

Tiap sudut bangunan dilengkapi bagian semacam altar berornamen bunga mekar berdaun runcing.

Di sini, para wisatawan bisa menikmati keindahan bangunan bersejarah ini dan bernapak tilas dari latar belakang kisah dibangunnya taman ini.

Lokasi Taman Sari Gunongan ini terletak di Sukaramai, Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh dan buka setiap hari dari pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Untuk masuk ke Taman Sari Gunongan dan Pinto Khop dikenakan biaya Rp 10.000 – Rp 20.000 per orang.

Museum Tsunami

Pada 26 Desember 2004, Aceh diterpa gelombang tsunami yang memakan banyak korban. Gelombang ini merupakan peristiwa yang membawa duka untuk masyarakat Indonesia dan dunia.

Kejadian ini diabadikan oleh sebuah bangunan pengingat, yaitu Museum Tsunami. Tempat ini berada di Jalan Sultan Iskandar Muda No.3 Kota Banda Aceh.

Museum ini merupakan pengingat sekaligus penghargaan bagi orang-orang yang bertahan hidup saat peristiwa tsunami Aceh tempo waktu lalu.

Museum ini terbuka untuk umum, tetapi untuk wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi dikenakan tarif parkir.

Di Museum Tsunami ini ada 5 ruangan yang bisa dilalui oleh wisatawan, yaitu Lorong Tsunami, Ruang Kenangan, Sumur Do’a, Lorong Cerobong dan Jembatan Harapan.

Museum Tsunami ini termasuk salah satu tempat yang wajib wisatawan kunjungi saat melancong ke Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman

Berkunjung ke Aceh tak lengkap jika tak berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman. Masjid berwarna putih dengan kubah berwarna hitam ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yaitu tahun 1612.

Masjid ini juga menjadi ikon Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bangunan utama Masjid Raya Baiturrahman dikelilingi 7 menara.

Di depan Masjid juga terdapat kolam dan air mancur yang bersih dan membawa kesan megah ke Masjid kebanggaan warga Aceh ini.

Untuk berkunjung ke sini, wisatawan wajib menggunakan busana yang sesuai dengan ketentuan Islam dan hukum yang berlaku di Provinsi Aceh.

Rumah Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien adalah salah satu pahlawan wanita dari Aceh, beliau berjuang pada masa penjajahan Belanda di tahun 1896.

Untuk mengenang perjuangan beliau, Rumah Cut Nyak Dien dijadikan museum sebagai sarana edukasi yang menyajikan arsip-arsip perjuangan beliau mengusir Belanda.

Rumah Cut Nyak Dien berada di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Tempat ini menarik untuk dikunjungi karena di sini wisatawan akan mendapatkan nilai-nilai positif dari perjuangan beliau yang gigih dan berani pada masa itu. Sebagian besar bagian asli rumah ini terbakar saat zaman penjajahan.

Beberapa yang masih utuh adalah sumur tinggi yang mana bibir sumur tersebut bisa sampai ke lantai 2 Rumah Cut Nyak Dien.

Walaupun rumah ini hanya replika, tetapi wisatawan tetap akan merasakan atmosfer yang positif saat berada di sini.

Benteng Indrapatra dan Benteng Iskandar Muda

Benteng Indraprata adalah benteng peninggalan kerajaan Lamuri pada masa kerajaan Hindu di Aceh. Dulunya, benteng ini didirikan untuk pertahanan dari penyerangan ke dalam Aceh.

Indraprata terletak di Ladong, Aceh Besar, kurang lebih berjarak 19 KM dari Kota Banda Aceh.

Lalu tidak jauh dari Benteng Indraprata, ada benteng Iskandar Muda yang dibangun sekitar abad ke-16 oleh Sultan Iskandar Muda.

Benteng ini terletak di Desa Beurandeh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Di kedua benteng tersebut, wisatawan dapat menikmati pemandangan dan napak tilas sejarah pada masa kerajaan Hindu dan Islam di Aceh.

Benteng Iskandar Muda ini menghadap langsung ke Selat Malaka.

Wisatawan dapat menuju lokasi ini dengan menggunakan angkot atau kendaraan pribadi sejauh 20 KM dari Kota Banda Aceh.

Tugu Nol Kilometer

Saat berkunjung ke Aceh, jangan sampai terlewat untuk mengunjungi wilayah paling ujung barat Indonesia ini yang memiliki Tugu Nol Kilometer.

Tugu ini terletak di pulau paling ujung barat Indonesia di Desa Iboih Ujong Ba’o, Pulau Weh, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam.

Penetapan posisi geografis nol ini telah diuji oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menggunakan GPS.

Tugu Nol Kilometer memiliki 4 pilar penyangga yang berarti 4 batas wilayah Indonesia yaitu:

  • Barat dan Timur; Sabang dan Merauke
  • Utara dan Selatan; Miangas dan Rote

Tugu ini memiliki tinggi 43,6 MDPL dan di ujung paling atas Tugu Nol Kilometer terdapat Garuda Pancasila yang mencengkeram angka 0.

Di sini, wisatawan disuguhkan pemandangan pantai dan alam yang hijau dan terjaga.

Untuk menuju ke lokasi ini, wisatawan harus menyebrang terlebih dahulu melalui jalur laut menggunakan kapal cepat atau kapal lambat (feri).

Ada tiga keberangkatan kapal feri dalam sehari dari Pelabuhan Ulee Lheue (Banda Aceh) ke Pelabuhan Balohan (Pulau Weh) yakni pukul 08.00, 11.00 dan 16.00 WIB dengan harga tiket sekitar Rp 25.000 – Rp 50.000 per orang.

Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan

Tempat wisata selanjutnya yang wajib dikunjungi saat melancong ke Aceh adalah Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan yang merupakan kawasan pelestarian alam.

Nama taman ini diambil dari nama seorang bangsawan wanita keturunan Kesultanan Aceh.

Taman Hutan Raya seluas 6.300 hektare ini merupakan spot untuk menikmati keindahan hutan yang di dalamnya terdapat Tebing Batu Bersusun, Kawah Belerang, Air Terjun Air Panas, Gunung Gajah, Lantai Gunung Berbatu, bendungan peninggalan Belanda, rumah pohon, Batu Monyet serta koleksi flora dan fauna yang alami tinggal di sana.

Selain itu, di taman raya ini wisatawan yang hobi melihat burung di alam bebas atau bird watching disarankan untuk ke sini karena terdapat berbagai jenis burung yang eksotis untuk diamati.

Wisata alam yang ada di taman raya ini menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sini.

Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan ini berada di antara dua administratif yaitu Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.

Untuk menuju ke sini wisatawan menggunakan jalur darat sekitar 70 KM dari Kota Banda Aceh.

Nah, sedangkan untuk memasuki kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, wisatawan tidak dikenakan biaya, tetapi harus izin terlebih dahulu di pos penjagaan.

Namun jika ingin pergi ke Air Terjun Taman Hutan Raya, wisatawan harus membayar Rp. 10.000 per orang.

Goa Sarang

Selanjutnya tempat wisata yang wajib dikunjungi di Aceh adalah Goa Sarang.

Memiliki alam yang sangat eksotis, tidak mengherankan jika Goa Sarang sering dijuluki mini Raja Ampat.

Lokasinya berada di Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, tepatnya di antara Pantai Pasir Putih dan Lhong Angen.

Akses menuju ke Goa Sarang kini sudah lebih mudah dibanding dulu, pengunjung dapat dengan mudah mengakses perjalanan menuju Goa Sarang yakni dengan melewati kaki tebing dan perbukitan.

Tak hanya mengabadikan momen dengan kamera, Goa Sarang juga menawarkan tempat kepada wisatawan yang gemar berenang, snorkeling dan menyelam.

Bahkan di area ini kerap dijadikan tempat berkemah.

Meskipun menawarkan berbagai panorama alam yang istimewa, harga tiket masuknya sangatlah murah; hanya Rp 5.000 saja untuk bisa menikmati berbagai keindahan yang ditawarkan.

Danau Laut Tawar

Terletak di kota Takengon, ibu kota Aceh Tengah, tepatnya di wilayah pegunungan sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, Danau Laut Tawar menawarkan pemandangan lanskap yang menawan.

Perpaduan antara daratan, perbukitan, serta perairan yang cantik bisa dinikmati langsung di sini.

Selain itu, bisa juga berkeliling menikmati suasana dan pemandangan Danau Laut Tawar dengan menggunakan perahu motor, bersepeda, maupun dengan kendaraan pribadi.

Untuk wisatawan yang ingin menginap juga bisa karena di tempat ini disediakan sebuah area camping ground yang tidak terlalu jauh dari area danau.

Lokasi ini sangat dijaga kebersihan dan keasliannya sehingga tidak boleh sembarangan meninggalkan maupun membuang sampah ke danau.

Untuk biaya tiket masuknya yaitu Rp 10.000 per orang.

Air Terjun Blang Kolam

Air Terjun Blang Kolam terletak di Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Berlokasi di hutan yang teduh dengan ketinggian sekitar 75 Meter tak heran membuat tempat ini terasa sejuk.

Ditambah dengan alam yang asri dan pesona air terjun yang indah membuat tempat ini kerap kali menjadi tujuan destinasi wisatawan.

Dinamakan Blang Kolam karena bentuknya menyerupai bentuk kolam layaknya cawan raksasa berisikan air yang bercucuran dari tebing.

Di sekitar air terjun ini pengunjung dapat berendam di kolam tampungan air terjun atau sekadar bersantai di tepi atas batu-batuan besar.

Jika ingin merasakan pengalaman yang berbeda, pengunjung juga dapat mencoba datang dengan membawa perlengkapan berkemah seperti tikar, tenda dan alat-alat lainnya karena di sini disediakan tempat berkemah yang menawarkan suasana alam bebas dengan pesona air terjun yang indah.

Tidak ada biaya tiket masuk, melainkan para wisatawan hanya akan dikenakan biaya parkir yaitu Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.

Air Terjun Suhom

Selanjutnya, destinasi wisata yang menjadi favorit keluarga adalah Air Terjun Suhom. Lokasinya berada di Desa Kreung Kala, Kec. Lhoong, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Untuk mencapai lokasi Air Terjun Suhom, wisatawan setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 75 kilometer atau melakukan perjalanan sekitar satu jam lebih dari Banda Aceh.

Ketika berkunjung ke Air Terjun Suhom, maka berenang atau bermain air menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan.

Air terjun ini memiliki kolam dengan kedalaman sekitar 2 meter yang berada di dasar air terjun.

Pesona Air Terjun Suhom yang masih alami serta indah, menjadikan banyak wisatawan yang berkunjung untuk sekedar bernarsis ria di depan kamera, selain itu banyak juga fotografer yang rela menempuh jarak cukup jauh untuk mencari objek-objek yang indah.

Pada musim tertentu banyak ditemukan pedagang yang menawarkan buah durian di sekitar air terjun.

Tempat wisata ini memang dikelilingi pohon durian, sehingga tak aneh jika musim panen akan dengan mudah ditemui pedagang dadakan yang menjajakan durian.

Durian di sini terkenal dengan rasanya yang khas. Bagi wisatawan yang menyukai buah durian, wajib untuk mencoba lezatnya si raja buah ini ketika berkunjung ke Aceh.

Untuk biaya tiket masuknya yaitu Rp 5.000 per orang.

Air Terjun Kuta Malaka

Kawasan Samahani Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar menyimpan keindahan persembahan dari alam.

Di balik gunung Kuta Malaka terdapat air terjun 7 tingkat serta terdapat bukit Teletubbies yang hijau terhampar luas di puncak gunung Kuta Malaka.

Butuh waktu sekitar 40 menit dari pintu masuk menuju lokasi air terjun, setelah itu dari pintu masuk ke lokasi air terjun, pengunjung harus menapaki 489 anak tangga.

Anak tangga menyerupai jalan setapak sengaja didesain landai sehingga tak terlalu melelahkan pengunjung. Pengunjung dapat memilih untuk bermain perosotan dengan cara meluncur dari puncak ke telaga di setiap tingkatnya atau bisa juga memilih berenang dan berendam di dalam telaga yang terbilang dangkal.

Di sini juga terdapat sebuah kafe yang khusus menjual minuman pelepas dahaga.

Wisata air terjun Kuta Malaka buka tiap hari dari pagi hingga sore hari.

Namun, waktu berkunjung yang paling baik adalah pagi atau petang hari karena mengingat lokasinya yang terbilang terisolir dan bukan di tengah pemukiman penduduk.

Untuk memasuki tempat ini kita cukup membayar Rp 5.000 sebagai retribusi.

Pantai Lhoknga

Dekat dengan Lampuuk yang juga merupakan pantai favorit di Banda Aceh, terdapat pantai Lhoknga. Situs wisata ini berjarak sekitar 20 km dari Banda Aceh.

Di sini, wisatawan bisa mencoba surfing di laut yang biru jernih. Pantai Lhoknga memiliki ombak setinggi 1,5 sampai 2 meter yang cocok untuk mereka yang menyukai adrenalin.

Pantai Lhoknga memiliki pasir putih yang indah dengan beberapa bebatuan, air laut berkilau biru, pohon kelapa berjejer dan pohon cypress yang membuat suasananya sejuk.

Pantai Lhoknga juga populer untuk kegiatan golf, surfing dan memancing. Khusus untuk berselancar, gelombang besar dan dahsyat di Lhoknga telah dikenal di kalangan komunitas selancar internasional.

Fasilitas yang terdapat di Pantai ini antara lain penyewaan papan surfing dan tempat makan.

Biaya tiket masuk yang harus dibayarkan saat tiba di pintu masuk adalah sebesar Rp. 15.000 per orang.

Pulau Rubiah

Provinsi Aceh sebenarnya memiliki tempat wisata yang patut dibanggakan, salah satunya adalah Pulau Rubiah.

Untuk menuju Pulau Rubiah, wisatawan dapat melalui rute dari Banda Aceh menuju Pulau Weh dengan menggunakan kapal ferry atau kapal cepat.

Kemudian sesampainya di Pulau Weh, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Pulau Rubiah dengan menggunakan perahu motor yang membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Pulau Rubiah dengan taman lautnya menawarkan pesona keindahan alam bawah laut yang dapat memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya, sehingga tak heran, Taman Laut Rubiah atau Sea Garden of Rubiah dijuluki sebagai surganya para penyelam.

Pengunjung akan menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic clams, school of parrot fish, lion fish, dan sebagainya.

Untuk bisa menikmati keindahan alamnya, pengunjung tidak harus memiliki lisensi menyelam karena di pulau ini terdapat banyak spot penyelaman yang aman digunakan untuk aktivitas menyelam bagi pemula atau penyelam yang belum memiliki lisensi.

Selain sebagai tujuan wisata, Pulau Rubiah merupakan tempat penelitian biota laut karena terdapat 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

Untuk fasilitas yang disediakan di tempat ini antara lain ada warung makan, tempat penyewaan perlengkapan menyelam dan snorkeling dan tempat penyewaan perahu yang dapat digunakan untuk kegiatan menyelam atau snorkeling.

Biaya tiket masuknya yaitu Rp 25.000 per orang.

Air Terjun Tahura Saree

Bagi wisatawan yang ingin menikmati indahnya pesona air terjun Tahura, kalian bisa berkunjung ke kawasan Taman Hutan Raya Poucut Meurah Intan di Jalan Banda Aceh-Medan, Saree, Aceh Besar.

Jalan menuju lokasi air terjun tepat berada di depan Taman Hutan Raya. Untuk menuju ke sana para pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000 per orang sebagai biaya sewa jasa polisi hutan yang akan memandu wisata kalian dari awal sampai akhir perjalanan.

Air terjun berdiri nan gagah dengan tingkat air yang mengalir bebas menghujam batuan besar di bawahnya.

Setiap sisi air terjun tertutupi oleh rimbunnya pepohonan pinus dan beringin yang membuat suasana benar-benar terasa begitu natural dan adem.

Karena jaraknya yang cukup jauh dan demi alasan keamanan, waktu berkunjung dibatasi hanya sampai jam 6 sore.

Jika pengunjung lelah dalam perjalanan pulang setelah seharian menjelajah hutan menuju air terjun tidak perlu khawatir karena polisi hutan yang bertugas akan menjemput pengunjung menggunakan motor trail.

Ujong Seukee

Pasie Ujong Seukee adalah salah satu nama pantai yang memiliki keindahan alami, Pasie ujoeng Seukee terletak di Desa Blang Kubu Kecamatan Peudada kabupaten Bireuen, tepatnya sebelah barat kuala Peudada, Aceh.

Ujong Seukee merupakan anjungan pulau Weh yang menjulang medekati pulau Sumatra (Banda Aceh).

Ujong Seukee artinya “Ujung Pandan”, mungkin karena banyak pohon seukee disekitar lokasinya.

Selain panoramanya yang menawan, Ujong Seukee juga merupakan spot mancing favorit. Lokasinya berada sekitar 13 KM dari kota Sabang.

Jalanannya cukup mulus tetapi untuk mencapai lokasi ini pengunjung harus tetap menerobos hutan. Biaya tiket masuknya yaitu Rp 3.000 per orang.

Pulo Aceh

Pulo Aceh berada sangat strategis dan tidak jauh dari kota Banda Aceh yang merupakan Ibukota Provinsi Aceh.

Pulau ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata unggulan di provinsi Aceh karena memiliki air laut yang jernih berwarna hijau kebiruan, pasir pantai yang putih bersih dan dikelilingi perbukitan hijau yang mempesona.

Perjalanan menuju Pulo Aceh dapat dilakukan dengan menyewa boat milik nelayan setempat yang berada di dermaga Lampulo dan Ulee Lheue.

Waktu perjalanan bisa sekitar 2-4 jam tergantung keadaan laut tetapi pengunjung disarankan berangkat dalam kondisi ombak yang cukup tenang karena ombak menuju Pulo Aceh bisa sangat tinggi dan berbahaya untuk dilewati. Biaya tiket masuknya yaitu Rp 18.000 per orang.

Lingkok Kuwieng

Lingkok Kuwieng merupakan sebuah lembah yang terbentuk secara alami di sisi sungai.

Bertahtakan bebatuan cantik yang terbuat dari proses alam selama ratusan tahun menjadikan sebuah fenomena unik yang sungguh menawan.

Tempat wisata yang juga sering disebut Uruek Meuh dan juga Lembah Istana ini belakangan semakin populer dan ramai dikunjungi wisatawan karena disebut mirip Grand Canyon di Arizona Amerika Serikat.

Bagi wisatawan yang merupakan pecinta alam, kalian juga bisa menginap di Lingkok Kuwieng dengan mendirikan tenda di atas tebing-tebing batu serta merasakan sensasi bermalam di tengah alam liar bersama orang-orang terdekat dan kerabat.

Tentunya akan menjadi sebuah pengalaman tersendiri ketika menikmati keindahan Lembah Istana Lingkok Kuwieng ini dengan berkemah.

Ketika perut keroncongan, kalian juga bisa mencari ikan di sungai ini dengan memancing.

Untuk memasuki Lingkok Kuwieng, wisatawan diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000 per orang, sedangkan jasa pemandu dipatok dengan harga Rp. 150.000.

Pulau Batee

Tempat wisata lain yang menarik dan belum populer di Provinsi Aceh adalah Pulau Batee.

Pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Besar dan menawarkan suasana yang murni dan nuansa yang nyaman bagi wisatawan.

Batee dalam bahasa lokal berarti Batu. Nama ini terinspirasi oleh batu nisan bersejarah dan indah yang dibuat oleh seniman lokal terkenal selama era kerajaan kuno.

Untuk menuju ke lokasi, wisatawan harus pergi ke Kabupaten Aceh Besar terlebih dahulu.

Selanjutnya, kamu perlu menuju Pelabuhan Ulee Lheu dan menyewa kapal untuk menyeberang ke Pulau Batee, butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai Pulau Batee.

Biaya tiket masuknya yaitu Rp 5.000 per orang.

Pulau Keluang

Salah satu pulau yang terlihat eksotis dan wajib dikunjungi ketika berada di Aceh adalah Pulau Keluang. Pulau Keluang berada di Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Berada di 78 KM dari Banda Aceh ke Lamno.

Pulau ini terbentuk akibat tsunami besar yang pernah terjadi di Aceh, gelombang pasang tsunami memotong bagian ujung daratan dengan daratan Aceh.

Berada di Pulau Keluang, wisatawan tak hanya dapat bermain di pantainya saja, melainkan juga dapat melakukan snorkeling melihat keindahan dasar laut Pulau Keluang yang sangat jernih.

Jangan takut untuk berenang di sini karena ombak dan perairannya cukup tenang.

Usai snorkeling dan menjelajah gua, wisatawan wajib merasakan sensasi berkeliling menikmati kelebatan hutan tropis sambil berburu spot menarik.

Untuk masuk ke Pulau Keluang, wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk, hanya saja wisatawan akan dikenakan biaya parkir kendaraan.

Air Terjun Tansaran Bidin

Air Terjun Tansaran Bidin yang tak hanya menawarkan keindahan air terjun, tetapi juga panorama alam sekitar yang masih natural dan alami.

Secara geografis, letak Air Terjun Tansaran Bidin berada pada Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Untuk mencapai lokasi air terjun ini, setidaknya wisatawan harus menempuh jarak kurang lebih 35 km atau dengan melakukan perjalanan selama satu jam dari Ibu kota Kabupaten Bener Meriah.

Ketika tiba di air terjun, wisatawan akan disuguhkan eksotisme air terjun yang satu ini. Wisatawan bisa berenang, bermain air, mandi dan juga merasakan dinginnya air di tempat wisata ini.

Bebatuan sungai serta tebing yang kokoh berdiri menjadi penghias alami Air Terjun Tansaran Bidin.

Tempat ini begitu alami, sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin refreshing serta menghilangkan penat dari aktivitas sehari-hari.

Untuk memasuki tempat wisata ini, wisatawan tidak dikenakan biaya tiket masuk ataupun biaya parkir kendaraan.

Kuala Paret

Salah satu tempat berlibur di Aceh yang mempesona adalah Kuala Paret.

Terletak di Desa Kaloy, Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, tempat wisata ini bisa dikunjungi dengan jarak tempuh sekitar 3 jam perjalanan dari kota Kuala Simpang.

Kuala Paret adalah sebuah cekungan sungai yang dialiri air yang deras dan masih jernih. Di seberang parit terdapat juga air terjun mini yang menambah keindahan.

Airnya mengalir dari atas melewati bebatuan yang sedemikian rupa tersusun apik. Air jernih yang mengalir di tengah batu besar mengundang rasa untuk menikmati sambil bermain air.

Wisatawan bisa menikmati air sambil berenang di tepi sungai yang aman karena arus air yang mengalir tidak terlalu kencang. Biaya tiket masuk ke tempat wisata ini yaitu Rp 10.000 per orang.

Pantai Kuala Merisi

Pantai Kuala Merisi adalah sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Aceh Jaya, tepatnya terletak di Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee.

Selain keindahan alam yang tersedia, akses ke pantai ini sangat mudah. Untuk mencapai Kuala Merisi, wisatawan bisa naik kendaraan umum atau naik mobil sewaan atau kendaraan pribadi.

Jarak dari Banda Aceh ke Calang (ibu kota Aceh Jaya) sekitar 149 km atau dibutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Ombak di laut tidak terlalu tinggi maka relatif aman bagi wisatawan dan keluarga untuk bermain di pinggir pantai.

Di sini, wisatawan tidak perlu khawatir jika lapar karena tersedia tempat makan di sekitar pantai yang menjual makanan laut.

Kemudian, untuk wisatawan yang ingin menginap juga bisa karena di sekitar Pantai Kuala Merisi terdapat Hotel Pantai Barat yang berlokasi di jalan Banda Aceh-Meulaboh, Keutapang, Calang.

Untuk masuk ke Pantai Kuala Merisi, wisatawan tidak dikenakan biaya tiket masuk ataupun biaya parkir kendaraan.

Pantai Gosong

Aceh punya banyak pantai eksotis nan indah mempesona, salah satunya adalah Pantai Gosong Telaga. Pantai Gosong berlokasi di Desa Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara, Kab. Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Bagi masyarakat Aceh Singkil, Pantai Gosong adalah tempat wisata alam berkualitas dengan budget murah karena hanya dengan mengeluarkan uang Rp 5000, para pengunjung sudah bisa menikmati pemandangan laut yang luar biasa indah dan fasilitas yang disediakan juga cukup memadai, seperti toilet, mushola dan tempat makan.

Kelebihan di pantai ini adalah pengunjung yang menikmati pantai disuguhkan pemandangan laut lepas yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Bagi pengunjung yang hobi berenang, tidak perlu khawatir menyelam dan berenang, meskipun ombaknya termasuk tinggi, namun masih aman untuk berenang.

Selain itu, pengelola sekitar juga menyediakan sewa ban untuk digunakan berenang di tepian pantai.

Harganya bervariasi tergantung ukuran, yang paling jumbo Rp20.000, ukuran sedang Rp15.000 dan ukuran kecil Rp10.000.

Pusat Pelatihan Gajah Saree

Bosan dengan liburan yang biasa-biasa saja? Boleh sesekali anda mencoba liburan edukatif dengan mengunjungi Pusat Latihan Gajah (PLG) di Saree, Aceh Besar.

Kurang lebih memakan waktu 2 jam perjalanan dari Banda Aceh menuju lokasi PLG Saree. Untuk menuju ke sana, wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum, L300 yang ada di terminal L300, Leung Bata, Banda Aceh.

Di PLG Saree Aceh, pengunjung bisa melihat gajah-gajah dilatih, memberi makan gajah, dan mengetahui seluk beluk hewan berbadan besar itu.

Latihan rutin tersebut selain untuk meningkatkan kemampuan gajah berpatroli di sekitar hutan guna mengusir gerombolan gajah liar yang memasuki perkampungan penduduk, juga dapat digunakan di daerah bencana banjir atau tanah longsor sebagai alternatif transportasi ketika membantu mengevakuasi.

Jika ingin memberi makan gajah, pengunjung bisa membeli pisang wak yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional di sekitar PLG Saree.

Pisang Wak adalah sejenis pisang yang berukuran kecil yang digemari gajah-gajah di PLG Saree. Biaya tiket masuk tempat wisata ini yaitu kisaran Rp.15.000-Rp.20.000 per orang.

Taman Wisata Gunung Leuser

Destinasi berikutnya yang wajib dikunjungi para wisatawan jika berkunjung ke Aceh yaitu, Taman Wisata Gunung Leuser.

Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Taman nasional ini merupakan habitat sebagian besar fauna, mulai dari mamalia, burung, reptil, ampibia, ikan, dan invertebrata.

Terdapat 380 spesies burung dan 205 spesies mamalia di sana. Saking luasnya Taman Nasional Gunung Leuser, di dalamnya terdapat beberapa jenis hutan dan cagar alam.

Taman Nasional Gunung Leuser juga memiliki sungai Alas yang merupakan sungai terpanjang di Aceh.

Sungai ini pun sering dijajal para wisatawan yang gemar bermain arung jeram.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser adalah bulan Juni sampai bulan Oktober dikarenakan cuaca sedang bersahabat, sehingga pengunjung tidak terlalu sulit untuk tracking.

Tiket masuk ke Taman Nasional Gunung Leuser yakni untuk wisatawan domestik sebesar Rp 5.000 dan wisatawan mancanegara sebesar Rp 150.000.

Banda Aceh sungguh sangat kaya akan sejarah, budaya dan keindahan alam yang seolah tidak pernah habis.

Meski sempat mengalami masa-masa sulit pasca tragedi Tsunami, Banda Aceh akhirnya bangkit dan muncul kembali dengan pesonanya yang memukau.

Siapkan mentalmu sebelum berkunjung ke Banda Aceh, karena dijamin kamu akan kehabisan kata-kata menikmati keindahannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *