Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Jakarta adalah kota perdagangan yang tidak lekang oleh waktu.
Permata Asia dan Ratu dari Timur, sebuah julukan yang pernah disematkan kepada Jakarta oleh para pelaut Eropa pada abad ke-16, hingga saat ini rasanya julukan tersebut masih relevan disematkan kepada Jakarta.
Oud Batavia atau Batavia Lama merupakan titik sentral perdagangan semasa Hindia Belanda.
Kini kawasan seluas 1,3 kilometer persegi yang melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat ini lebih dikenal dengan nama Kota Tua, tempat ini adalah saksi bisu kejayaan perdagangan di Jakarta.
Sekilas Tentang Kota Tua Jakarta
Jakarta lama atau Batavia lama yang kini bertaransformasi menjadi Kota Tua dulunya adalah pusat perdagangan penting di benua Asia.
Selain karena lokasinya yang strategis, sumber daya alam yang ada di sini sangat melimpah, hingga membuat kapal pedagang rela untuk bersandar.
Kota Tua adalah wilayah yang tidak bisa lepas dari sejarah kota Jakarta.
Berawal dari penaklukan Sunda Kalapa menjadi Jayakarta oleh Kesultanan Demak, kemudian dihancurkan oleh VOC dibawah komando Jan Pieterszoon Coen hingga dibentuk sebuah kota baru bernama Batavia.
Batavia adalah nama yang digunakan untuk menghormati leluhur bangsa Belanda, Batavieren.
Kota baru ini awalnya berpusat di tepi timur sungai Ciliwung, saat ini cikal bakal kota Batavia tersebut telah berubah seiring dengan laju jaman, menjadi Lapangan Fatahillah di Kota Tua.
Setelah berganti nama menjadi Jakarta pada tahun 1942 atau semasa pendudukan Jepang, sisa bangunan peninggalan belanda tersebut baru diresmikan sebagai situs warisan oleh gubernur Jakarta, Ali Sadikin pada tahun 1972, untuk melindungi sejarah arsitektur yang ada di dalamnya.
Meskipun banyak bangunan yang sudah hancur di Kota Tua, namun beberapa sisanya menjadi situs yang bersejarah.
Seperti Lapangan Fatahillah, pelabuhan Sunda Kalapa, Kali Besar, Museum Fatahillah, Toko Merah, Museum Bahari, Jembatan Kota Intan, Menara Syahbahdar, dan lainnya.
Spot Menarik di Kota Tua
Kota Tua menjadi destinasi sejarah paling terkenal yang ada di Jakarta.
Selain karena bangunan yang ada di Kota Tua sangat ikonik bergaya Indies, tempat ini pun biasa menjadi pilihan favorit untuk rekreasi warga, sebenarnya ada banyak tempat unik di sekitarnya, yaitu sebagai berikut.
1. Museum Fatahillah
Ikon sentral yang ada di kawasan Kota Tua adalah Museum dan Lapangan Fatahillah.
Bangunan yang dulunya berfungsi sebagai balai kota ini baru secara resmi diserahkan pada Pemda DKI Jakarta pada tahun 1968.
Semenjak itu, bangunan ini beralih fungsi menjadi sebuah museum.
2. Lapangan Fatahillah
Lapangan yang berada tepat di depan Museum Fatahillah ini adalah tempat favorit berkumpul masyarakat dan wisatawan.
Pada beberapa sudut lapangan terdapat benda-benda sejarah replika seperti sumur Batavia, meriam Si Jagur, serta penyewaan sepeda ontel ala Oud Batavia.
3. Jembatan Kota Intan
Jembatan tertua yang ada di Indonesia ini dibangun pada tahun 1628 oleh VOC.
Namanya sendiri baru diperoleh setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu Kota Intan sesuai dengan lokasi tempatnya berada, Jembatan Kota Intan ini berbentuk jembatan gantung.
4. Museum Bank Indonesia
Bangunan yang dulunya adalah rumah sakit bernama Binnen Hospital ini pada tahun 1828 beralih fungsi menjadi bank dengan nama De Javasche Bank (DJB).
Kemudian pada tahun 1953, berubah menjadi Bank Indonesia (BI), dan sekarang berfungsi menjadi Museum Bank Indonesia.
5. Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan ini lah yang membuat Jakarta mendapatkan julukan Permata Asia dan Ratu dari Timur pada masa lalu.
Dari sinilah pertukaran komoditas berlangsung sekaligus menjadi gerbang pintu masuk Pulau Jawa, kini tempat ini beroperasi sebagai dermaga transportasi laut.
Lokasi Kota Tua Jakarta
Kota Tua berada dalam dua wilayah administrasi yaitu Kota Jakarta Utara dan Kota Jakarta Barat, namun lebih tepatnya berada di Pinangsia, Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Kota Tua buka 24 jam setiap hari, sedangkan obyek wisata yang ada jam operasional nya berbeda-beda.
Beberapa jam operasional obyek wisata yang ada di Kota Tua adalah sebagai berikut.
- Museum Fatahillah buka dari hari Selasa-Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB
- Museum Bank Indonesia buka dari hari Selasa-Jum’at pukul 08.30 – 14.30 WIB
- Pelabuhan Sunda Kelapa buka 24 jam setiap hari
Baca juga Tempat Wisata di Jakarta lainnya.
Rute Menuju Kota Tua
Untuk menuju ke Kota Tua Jakarta, kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi atau dengan naik transportasi publik.
Berikut ini beberapa opsi yang bisa ditempuh untuk menuju ke Kota Tua Jakarta.
1. Via Kendaraan Pribadi
a. Dari Soekarno-Hatta
Apabila kalian datang dari Soekarno-Hatta dengan kendaraan pribadi maka gunakan lah Jalan Tol Bandara menuju Simpang Susun Pluit lalu Jalan Tol Wiyoto Wiyono kemudian keluarlah di Exit Tol Gedong Panjang.
Kemudian ikutilah rute jalan sebagai berikut, Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Tiang Bendera – Kali Besar Barat – Kunir – sampailah di Kota Tua Jakarta.
b. Dari Bandung dan Luar Jakarta
Apabila kalian datang dari Bandung atau luar Jakarta maka gunakan lah Jalan Tol Purbaleunyi menuju Simpang Susun Dawuan lalu Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) ke Simpang Susun Cawang ke Jalan Tol Wiyoto Wiyono kemudian keluarlah di Exit Tol Gedong Panjang,
Kemudian ikutilah rute jalan sebagai berikut, Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Tiang Bendera – Kali Besar Barat – Kunir – sampailah di Kota Tua Jakarta.
c. Dari Tanjung Priok
Apabila kalian datang dari utara Jakarta atau Tanjung Priok maka dari Tanjung Priok lanjutkan ke Enggano lalu Laks. Yos. Sudarso kemudian GT Tanjung Priok menuju Jalan Tol Wiyoto Wiyono kemudian keluarlah di Exit Tol Gedong Panjang,
Kemudian ikutilah rute jalan sebagai berikut, Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Tiang Bendera – Kali Besar Barat – Kunir – sampailah di Kota Tua Jakarta.
d. Dari Cawang
Apabila kalian datang dari timur Jakarta atau Cawang maka dari Cawang lanjutkan ke Mayjend. DI. Panjaitan kemudian GT Kebon Nanas menuju ke Jalan Tol Wiyoto Wiyono kemudian keluarlah di Exit Tol Gedong Panjang,
Kemudian ikutilah rute jalan sebagai berikut, Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Tiang Bendera – Kali Besar Barat – Kunir – sampailah di Kota Tua Jakarta.
2. Via Transportasi Publik
a. Pesawat
Jika kalian menggunakan transportasi publik pesawat, maka turunlah di Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Halim Perdanakusumah kemudian ikutilah rute perjalanan sebagai berikut.
-
Dari Bandara Soekarno-Hatta
Jika turun di Bandara Soekarno-Hatta, naiklah bus Damri jurusan Mangga Dua Square lalu turun di Kota Tua Jakarta.
-
Dari Bandara Halim Perdanakusumah
Jika turun di Bandara Halim Perdanakusumah, nailah angkot biru muda Tans Halim ke perempatan Cawang UKI, dari halte busway Cawang UKI naik TransJakarta jurusan Stasiun Kota.
Sesampainya di halte busway Stasiun Kota, jalan kaki sekitar 50 meter menuju Kota Tua Jakarta.
b. Kereta
Jika kalian menggunakan transportasi publik kereta, maka turunlah di Stasiun Jatinegara, Stasiun Pasar Senen, atau Stasiun Gambir, kemudian ikutilah rute perjalanan sebagai berikut.
-
Dari Stasiun Jatinegara
Jika turun di Stasiun Jatinegara, dari satsiun naiklah KRL jurusan Stasiun Kota sesampainya di Stasiun Kota, jalan kaki sekitar 50 meter menuju Kota Tua Jakarta.
-
Dari Stasiun Pasar Senen
Jika turun di Stasiun Pasar Senen, dari Terminal Pasar Senen naiklah Kopami 02 Senen-Muara Karang, kemudian turun di Kota Tua Jakarta.
-
Dari Stasiun Gambir
Jika turun di Stasiun Gambir, keluar di sisi timur dan masuk ke halte busway Stasiun Gambir 1.
Naiklah TransJakarta jurusan Harmoni / Kalideres dan turun di halte busway Harmoni.
Dari sini naik TransJakarta jurusan Stasiun Kota, sesampainya di halte busway Stasiun Kota, jalan kaki sekitar 50 meter menuju Kota Tua Jakarta.
c. Bus
Jika kalian menggunakan transportasi publik bus, maka turunlah di Terminal Lebak Bulus, Terminal Pulo Gadung, atau Terminal Tanjung Priok, kemudian ikutilah rute perjalanan sebagai berikut.
-
Dari Terminal Lebak Bulus
Jika turun di Terminal Lebak Bulus, dari halte Terminal Lebak Bulus naiklah TransJakarta jurusan Harmoni / Kalideres dan turun di halte busway Harmoni.
Dari sini naik TransJakarta jurusan Stasiun Kota, sesampainya di halte busway Stasiun Kota, jalan kaki sekitar 50 meter menuju Kota Tua Jakarta.
-
Dari Terminal Pulo Gadung
Jika turun di Terminal Pulo Gadung, dari halte terminal Pulo Gadung naiklah TransJakarta jurusan Harmoni / Kalideres dan turun di halte busway Harmoni.
Dari sini naik TransJakarta jurusan Stasiun Kota, sesampainya di halte busway Stasiun Kota, jalan kaki sekitar 50 meter menuju Kota Tua Jakarta.
-
Dari Terminal Tanjung Priok
Jika turun di Terminal Tanjung Priok, naiklah salah satu Mikrolet 15 jurusan Tanjung Priok-Kampung Bandan-Kota atau Mikrolet 15A jurusan Tanjung Priok-Mangga Dua-Kota kemudian turunlah di Kota Tua Jakarta.
Harga Tiket Masuk
Untuk masuk menuju Kota Tua Jakarta pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis, hanya saja sewaktu memasuki obyek wisata tertentu ada tarif yang dikenakan.
Beberapa tarif masuk pada obyek wisata yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta adalah sebagai berikut.
Obyek wisata | Harga |
Kota Tua | Gratis |
Museum Fatahillah | Rp2.000 |
Museum Bank Indonesia | Gratis |
Pelabuhan Sunda Kelapa | Rp2.500 |
Hal yang Bisa Dilakukan di Sini
Mengunjungi Kota Tua merupakan sebuah hal yang menyenangkan.
Selain kaya akan sejarah, kawasan dengan arsitektur bangunan Indies ini menawarkan berbagai hal yang hanya bisa dilakukan saat berada di sini, beberapa kegiatan menarik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Naik ontel bergaya Oud Batavia
Lapangan Fatahillah yang luas dapat kalian kelilingi dengan sepeda ontel.
Beragam sepeda ontel warna-warni memang untuk disewakan kepada pengunjung, apalagi sudah lengkap pula dengan topi bergaya Indies, semua keseruan ini bisa didapatkan hanya dengan Rp20.000 saja.
2. Belajar sejarah
Mengelilingi museum yang ada di sekitar Kota Tua pastinya akan menambah wawasan kita tentang sejarah.
Bisa dimulai dengan berkunjung ke Museum Fatahillah sembari melihat koleksi antik di dalamnya, setelah itu bisa dilanjutkan dengan mengunjungi Museum Bank Indonesia.
3. Hunting foto
Arsitektur Kota Tua sangatlah ikonik, oleh karena itu carilah spot terbaik untuk berburu foto.
Mengambil foto di sekitar Kota Tua mampu membuat kalian seakan akan kembali ke masa lalu atau semasa Oud Batavia masih ada, gunakanlah teknik pengambilan foto sekeren mungkin.
4. Wisata kuliner
Setelah puas berkeliling dan berjalan-jalan, sempatkanlah untuk berwisata kuliner di sekitar kawasan Kota Tua Jakarta.
Ada banyak sekali pedagang yang menjual makanan khas seperti ketoprak, kerak telor, es selendang mayang, hingga dodol betawi, yang bercita rasa lezat.
5. Bersantai atau memberi makan burung
Nah, habiskan lah sisa liburan kalian di Kota Tua dengan bersantai.
Kalian bisa beristirahat sejenak di kawasan Fatahilah sembari menikmati alunan musik atau sambil memberi makan burung merpati yang berkeliaran, suasana akan semakin syahdu seiring matahari terbenam.
Tips Berkunjung ke Kota Tua
Kota Tua adalah destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Jakarta bahkan juga bagi masyarakat Jakarta.
Oleh sebab itu Kota Tua bisa dibilang selalu ramai, nah tips berikut ini dapat membantu kalian selama berkunjung ke Kota Tua, agar berwisata terasa semakin asyik.
1. Datang pada weekdays / low season
Apabila memungkinkan datanglah ke Kota Tua saat hari kerja atau weekdays dan hindarilah peak season atau selama liburan.
Sebab berkunjung ke Kota Tua saat weekend dan liburan bisa membuat anda tidak bisa leluasa mengeksplore Kota Tua akibat ramainya pengunjung.
2. Bawa payung atau topi
Berkunjung ke Kota Tua pada waktu siang hari akan terasa sangat terik.
Untuk menjaga kulit dari sengatan sinar matahari, gunakan lah payung atau topi untuk melindungi muka.
Selain itu gunakan pula tabir surya agar melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari.
3. Datang pada pagi atau sore hari
Jika memang memungkinkan untuk menghindari siang hari, waktu terbaik berkunjung ke Kota Tua adalah pagi dan sore hari.
Selain tidak terlalu ramai oleh pengunjung, datang di waktu pagi hari juga tidak terlalu terik, sementara itu berkunjung pada sore hari akan terasa lebih syahdu.
4. Jaga barang bawaan
Jagalah selalu bawaan kalian selama berkunjung ke Kota Tua, apalagi bagi kalian yang membawa barang-barang berharga.
Hal ini agar lebih aman, mengingat masih adanya potensi tindak pencopetan dan pencurian barang berharga yang biasa dilakukan oleh oknum kriminal.
5. Jaga kebersihan
Untuk menjaga kelestarian situs warisan sejarah dan budaya yang ada di Indonesia maka alangkah baiknya untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
Hal ini akan membantu pengelola dalam merawat dan melestarikan bangunan bersejarah, hingga generasi kedepan.
Setidaknya dari sini lah semua hal yang ada di Jakarta menjadi seperti sekarang ini, kedigdayaan perdagangan Jakarta yang sampai sekarang senantiasa masih dirasakan.
Jakarta memang menakjubkan, kota ini selalu mampu menghipnotis siapapun untuk datang dan berkecimpung di dalamnya.
Sejarah kejayaan Jakarta ternyata berumur setua kota nya, dari geliat perdagangan di Kota Tua ini, sebuah Mutiara Asia, Sang Ratu dari Timur.
Selamat Berwisata!