Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Bintang di langit malam memang selalu membuat takjub mata yang memandang.
Bahkan bintang telah membantu banyak hal sepanjang sejarah manusia, terutama dalam hal navigasi, pengetahuan tentang bintang kini adalah hal wajib dalam ilmu pengetahuan alam atau sains.
Selain bintang, benda-benda langit lainnya ada banyak sekali.
Mata manusia memang tidak mampu menelanjangi semuanya, namun dengan bantuan teknologi kini manusia bahkan bisa menentukan arah gerak benda-benda langit, salah satu caranya adalah melalui observatorium.
Review Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha adalah salah satu destinasi wisata edukatif yang aslinya merupakan lembaga khusus pendidikan dan penelitian.
Observatorium ini berada di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Istitut Teknologi Bandung atau ITB.
Observatorium tertua di Indonesia ini dibangun pada jama kolonilaisme Belanda oleh Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) pada tahun 1923.
Nama Bosscha diambil dari nama pengusaha donatur bangunan ini yaitu Karel Albert Rudolph Bosscha.
Bangunan bersejarah ini telah diresmikan sebagai Benda Cagar Budaya pada tahun 2004, lalu pada tahun 2008 ditetapkan sebagai salah satu Obyek Vital nasional.
Observatorium Bosscha kini berusia 90 tahun dan dilengkapi dengan 12 teleskop dengan fungsi yang berbeda-beda.
Namun dari ke-12 teleskop tersebut hanya enam yang digunakan untuk kegiatan penelitian, salah satunya adalah Teleskop GAO Remote Telescope System.
Sedangkan sisanya merupakan teleskop besar yang biasa digunakan saat melihat gerhana atau menentukan awal sebuah bulan.
Beberapa nama dari teleskop-teleskop besar tersebut adalah sebagai berikut.
Teleskop Schimdt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO, Teleskop Refraktor Unitorn, Teleskop Surya, dan terakhir adalah Teleskop Radio 2,3 m.
Wahana di Observatorium Bosscha
Berkunjung ke Observatorium Bosscha dapat menambah wawasan tentang ilmu bintang dan benda-benda langit atau astronomi.
Terutama jika mencoba beberapa wahana teleskop yang ada di dalam Observaotorium Bosscha yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
1. Teleskop
Objek utama yang ada di Observatorium Bosccha adalah teropong pengamat.
Meskipun pengunjung tidak diperkenankan menggunakan semua teleskop yang ada di sini, namun pengelola akan mempertunjukkan cara kerja dari salah satu teleskop yakni, Refraktor Ganda Zeiss.
2. Perpustakaan
Koleksi dari perpustakaan Observatorium Bosscha sangat lengkap terutama menyangkut ilmu astronomi.
Buku dan jurnal di perpustakaan ini bersumber dari sumbangan instansi dan individu, hingga mencapai sekitar 5000 eksemplar dan juga publikasi ilmiah lain sekitar 20000 volume.
3. Ruang Multimedia
Ruang berkapasitas 100 orang ini memang ditujukan untuk menerima kunjungan publik.
Ruang Multimedia Observatorim Bosscha digunakan sebagai sarana pemutaran film atau dokumentasi ilmiah, penjelasan ilmu astronomi populer untuk pengunjung dan berbagai kegiatan media lain.
4. Bengkel Teknik
Bengkel teknik adalah salah satu fasilitas di Observatorium Bosscha yang penting dalam menunjang kebutuhan penelitian dan pengamatan.
Para pegawai di Bengkel Teknik sangat mahir dalam melakukan perawatan dan perbaiakn teleskop-teleskop yang ada di tempat ini.
5. Wisma Kerkhoven
Fasilitas penunjang lain yang ada di Observatorim Bosscha adalah tempat menginap bernama Wisma Kerkhoven.
Wisma ini biasa dijadikan sebagai tempat bermalam tamu maupun menjadi tempat pertemuan hingga workshop yang dikelola oleh pengurus Observatorium Bosscha.
Lokasi Observatoriun Bosscha
Observatorium Bosscha berada di lahan milik kampus Institut Teknologi Bandung, tepatnya berada di Jl. Peneropongan Bintang No. 45, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Observatorium Bosscha membuka kunjungan untuk umum pada jadwal sebagai berikut:
- Kunjungan Siang
Selasa – Jum’at, khusus instansi/sekolah/organisasi pukul 09.00 – 13.00 WIB
Sabtu, khusus kunjungan dari keluarga/perorangan pukul 09.00 – 13.00 WIB
- Kunjungan Malam
Jumat dan Sabtu, khsusu selama periode April sampai Oktober pukul 17.00 – 22.00 WIB.
Baca juga Tempat Wisata di Bandung lainnya.
Rute Menuju Observatorium Bosscha
Untuk menuju ke Observatorium Bosscha ada beberapa rute perjalanan yang bisa dipilih baik dengan menggunakan kendaraan pribadi atau pun menggunakan transportasi umum.
Berikut ini beberapa rute menuju ke Observatorium Bosscha.
1. Via Kendaraan Pribadi
-
Dari Bandung
Apabila kalian datang dari Kota Bandung dengan kendaraan pribadi maka gunakan lah Jalan Sukajadi menuju Jl. Dr. Setiabudi ke Jl. Raya Lembang kemudian Jl. Peneropongan Bintang dan sampailah di Observatrium Bosscha.
-
Dari Jakarta
Apabila kalian datang dari arah Jakarta dan sekitarnya gunakanlah Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) ke Jalan Tol Purbaleunyi dan keluar di Exit Tol Pasteur. Kemudian sesampinya di Pasteur masuklah ke Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri ke Jl. Lemahneundeut hingga Jalan Perintis.
Setelah itu ke Jl, Prof. Dr. Ir. Sutami menuju Jl. Sukajadi lalu Jl. Dr. Setiabudi ke Jl. Raya Lembang kemudian Jl. Peneropongan Bintang dan sampailah di Observatrium Bosscha.
-
Dari Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya
Apabila kalian datang dari timur atau Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Surabaya, gunakanlah jalan tol hingga sampai di Jalan Tol Cipali dan keluar di Exit Tol Subang.
Kemudian dari Subang pergilah ke Pasirkerumbi ke arah Tangkuban Parahu via Emen hingga sampai di Cikole.
Setelah itu dari Cikole pergilah ke arah Lembang lalu menuju Jalan Grand Hotel ke Jalan Baruajak kemudian Jl. Peneropongan Bintang dan sampailah di Observatrium Bosscha.
-
Dari Tasikmalaya dan Purwokerto
Apabila kalian datang dari Tasikmalaya dan Purwokerto atau jalan lintas selatan maka gunakanlah jalur Nagreg menuju Bypass Cicalengka hingga sampai di gerbang Tol Cileunyi dan masuk ke Jalan Tol Cileunyi kemudian keluar di Exit Tol Pasteur.
Setelah itu, dari Pasteur masuklah ke Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri lalu Jl. Lemahneundeut hingga Jl Perintis ke Jl, Prof. Dr. Ir. Sutami menuju Jl. Sukajadi lalu Jl. Dr. Setiabudi ke Jl. Raya Lembang hingga Jl. Peneropongan Bintang dan sampailah di Observatrium Bosscha.
2. Via Transportasi Publik
-
Pesawat
Jika kalian datang dengan menggunakan pesawat, maka turunlah di Bandara Husein Sastranegara.
Setelah sampai naiklah ojek 900 meter ke arah perempatan Jl. Pajajaran menuju Jl. Abdul Rachman Saleh hingga sampai di Jalan Aruna.
Setelah itu naiklah angkot jurusan Ciroyom-Lembang dan turun di pertigaan Jalan Raya Lembang-Peneropongan Bintang.
Di sana jalan kaki / naik ojek sekitar 1,2 kilometer hingga sampai di Observatorium Bosscha.
-
Kereta
Jika kalian datang dengan menggunakan kereta, turunlah di Stasiun Bandung atau Stasiun Kiaracondong, kemudian ikutilah rute perjalanan sebagai berikut.
a. Dari Stasiun Bandung Kotoa
Apabila turun di Stasiun Bandung naiklah angkot jurusan Stasiun Hall-Lembang dan turun di pertigaan Jalan Raya Lembang-Peneropongan Bintang.
Di sana jalan kaki / naik ojek sekitar 1,2 kilometer hingga sampai di Observatorium Bosscha.
b. Dari Stasiun Kiaracondong
Apabila turun di Satsiun Kiaracondong naiklah angkot 15 jurusan Margahayu Raya-Ledeng dan turun di Terminal Ledeng.
Di sana naiklah angkot jurusan Ciroyom-Lembang / angkot Stasiun Hall-Lembang dan turun di pertigaan Jalan Raya Lembang-Peneropongan Bintang.
Setelah itu, jalan kaki / naik ojek sekitar 1,2 kilometer hingga sampai di Observatorium Bosscha.
-
Bus
Jika kalian datang dengan menggunakan bus, turunlah di Terminal Cicaheum, kemudian ikutilah rute perjalanan sebagai berikut.
Apabila turun di Terminal Cicaheum naiklah angkot jurusan Cicaheum-Ledeng dan turun di Terminal Ledeng.
Di sana naiklah angkot jurusan Ciroyom-Lembang / angkot Stasiun Hall-Lembang dan turun di pertigaan Jalan Raya Lembang-Peneropongan Bintang. Setelah itu, jalan kaki / naik ojek sekitar 1,2 kilometer hingga sampai di Observatorium Bosscha.
Harga Tiket Masuk Observatorium Bosscha
Tarif tiket yang dikenakan untuk masuk ke dalam Observatorium Bosscha adalah sebesar Rp15.000 untuk kunjungan siang dan sebesar Rp20.000 untuk kunjungan malam.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Sini
Mengunjungi Observatorium Bosscha ada berbagai hal menarik yang bisa dilakukan.
Apalagi kegiatan yang dilakukan di sini tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan ilmu bintang dan benda-benda langit atau astronomi, beberapa diantaranya yaitu:
1. Melihat cara kerja teleskop Zeiss
Sewaktu berkunjung ke Observatorium Bosscha kalian akan diperlihatkan cara kerja telskop pertama yang ada di sini yaitu teleskop Zeiss.
Meskipun tidak digunakan untuk meneropong, kalian akan memahami bagaimana teleskop Zeiss digunakan untuk mengamati benda langit.
2. Mendapat informasi astronomi
Hal kedua yang bisa kalian lakukan di sini adalah menambah informasi tentang ilmu astronomi melalui penjelasan dan pemutaran film atau dokumenter di Ruang Multimedia.
Apalagi materi astronomi disampaikan langsung oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Astronomi, ITB.
3. Meneropong langsung dengan teleskop
Kegiatan yang paling dinantikan saat berkunjung ke Observatorium Bosscha adalah meneropong benda langit langsung dengan teleskop.
Biasanya hal ini hanya berlaku bagi kunjungan malam saja, kalian akan meneropong melalui teleskop portabel dan Bamberg.
4. Melihat koleksi buku perpustakaan
Mengunjungi perpustakaan Observatorium Bosscha tentu saja menjadi suatu hal yang sayang untuk dilewatkan.
Jika memungkinkan cobalah untuk melihat berbagai macam koleksi buku dan jurnal astronomi yang lengkap di perpustakaan Observatorium Bosscha dan terbuka 24 jam.
5. Menginap
Nah, bagi kalian yang belum cukup puas mengunjungi Observatorium Bosscha dalam sehari saja, maka cobalah untuk menginap di sini.
Wisma Kerkhoven adalah salah satu fasilitas di Observatorium Bosscha yang biasanya memang dijadikan untuk tempat menginap tamu.
Tips Berkunjung ke Observatorium Bosscha
Meskipun terbuka untuk publik, sebenarnya Observatorium Bosscha adalah Obyek Vital negara yang digunakan untuk tujuan pendidikan dan penelitian.
Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya jika kalian mempertimbangkan beberapa tips kunjungan berikut ini agar liburan tetap nyaman.
1. Mendaftar terlebih dahulu
Untuk masuk ke dalam Observatorium Bosscha pengunjung diharuskan izin terlebih dahulu.
Jika datang perseorangan maka hanya hari Sabtu yang diperbolehkan sedangkan hari lainnya untuk keperluan rombongan saja, oleh sebab itu sebaiknya daftarkan diri kalian terlebih dahulu di sini.
2. Datang tepat waktu
Karena kunjungan ke dalam Observatorium Bosscha terbatas waktunya, maka ingatlah tanggal kunjungan kalian dan datanglah tepat waktu.
Sebab, jika terjadi keterlambatan kunjungan lebih dari 30 menit maka pengunjung akan dikenai sanksi berupa pembatalan kunjungan.
3. Memakai pakaian yang rapi dan sopan
Sebagai bagian dari lingkungan akademik, mengunjungi Observatorium Bosscha tentu saja harus dengan pakaian yang rapi dan sopan.
Atau jika kalian adalah siswa sekolah maka gunakan lah pakaian seragam. Hal ini juga menjadi salah satu peraturan yang berlaku di sini.
4. Mematuhi peraturan yang berlaku
Ada banyak peraturan yang diberlakukan di Observatorium Bosscha, hal tersebut semata-mata untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
Seperti dilarang merokok, dilarang membawa peliharaan, tidak memotret menggunakan pada malam hari, dan sebagainya.
5. Menjaga kebersihan dan ketertiban
Tidak boleh terlewat adalah agar selalu menjaga kebersihan dan ketertiban destinasi liburan.
Salah satu caranya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan mematuhi aturan yang berlaku serta tidak merusak properti yang ada di tempat liburan.
Observatorium terbesar dan tertua di Indonesia ternyata dapat kalian temukan di Bandung.
Selain menambah wawasan dan pengetahuan, Observatorium Bosscha adalah destinasi liburan yang berharga.
Bangunan bersejarah yang populer lewat film Petualangan Sherina ini benar-benar akan membawa kalian berpetualang ke langit yang luas.
Selamat Berwisata!