Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Siapa yang tidak tahu cerita rakyat Sangkuriang? Kisah legenda ini tidak hanya populer di masyarakat Sunda saja, namun hampir semua masyarakat di Nusantara pernah mendengar kisahnya. Sangkuriang adalah tokoh dalam cerita rakyat legenda Gunung Tangkuban Parahu.
Kisah cinta Sangkuriang yang tidak wajar terhadap ibunya sendiri, Dayang Sumbi, berakhir menjadi kemarahan.
Karena tidak mampu memenuhi syarat yang diberikan oleh Dayang Sumbi, Sangkuriang yang marah menendang sebuah perahu hingga terbalik dan membentuk gunung.
Sekilas Tentang Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Parahu memang identik dengan cerita rakyat Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Terlepas dari cerita dibaliknya, gunung Tangkuban Parahu adalah gunung berapi aktif yang terbentuk dari letusan gunung api Sunda Purba yang meletus di zaman prasejarah.
Letusan gunung api Sunda Purba ini juga diperkuat dengan topografi cekungan Bandung yang menunjukan bekas sebuah telaga besar.
Telaga besar yang kini menjadi wilayah Bandung ini menurut ahli berasal dari terbendungnya Citarum setelah letusan gunung api Sunda Purba.
Kemudian sisa-sisa dari gunung Sunda Purba ini membentuk sebuah gunung baru bernama Tangkuban Parahu.
Hal ini persis seperti yang terjadi pada gunung Krakatau di Selat Sunda. Gunung berapi Tangkuban Parahu ini diperkirakan terbentuk sekitar 90.000 tahun yang lalu.
Gunung yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat ini memang terkenal akan panorama dan penampakannya yang menakjubkan.
Akibat sering meletus, di gunung Tangkuban Parahu memiliki banyak kawah yang terbentuk di dalamnya.
Terhitung ada sekitar sembilan kawah, beberapa yang menjadi tujuan wisata favorit adalah seperti Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas.
Selain itu gunung dengan ketinggian 2.048 mdpl ini juga memiliki banyak air terjun di sekitarnya dan berbagai wisata alam menarik lainnya.
Wisata Alam di Gunung Tangkuban Perahu
Gunung yang berbentuk startovulcano ini memang seringkali mengalami letusan.
Tercatat ada sekitar 15 letusan yang terjadi sejak tahun 1829, yang membentuk banyak kawah di dalamnya.
Namun, kawasan gunung Tangkuban Parahu juga menyimpan berbagai wisata alam menarik.
1. Kawah Ratu
Kawah Ratu merupakan kawah utama yang menjadi tujuan destinasi wisata gunung Tangkuban Parahu.
Bentuk dari kawah ratu sekilas menyerupai mangkuk besar dengan kedalaman sekitar 500 meter dari permukaan kawah. Kawah Ratu adalah kawah terbesar di Tangkuban Parahu.
2. Kawah Upas
Terletak sekitar 1,5 kilometer di arah timur kawah Ratu terdapat kawah lain bernama kawah Upas.
Kawasan kawah Upas menjadi salah satu dari tiga destinasi kawah yang ada di kawasan Tangkuban Parahu. Spot terkenal yang juga ada di tempat ini adalah tebing upas yang curam.
3. Kawah Domas
Berada pada dataran yang lebih rendah dibandingkan kawah Ratu, kawah yang termasuk dalam tiga destinasi kawah populer di Tangkuban Parahu adalah kawah Domas.
Tidak seperti pada kawah Ratu yang harus melihat dari kejauhan, kawah Domas bisa dikunjungi dari jarak dekat.
4. Perkebunan Teh Sukawana Lembang
Sebelum berjalan mendaki menuju puncak gunung Tangkuban Parahu, terdapat area perkebunan teh yang luas.
Perkebunan teh bernama Sukawana Lembang ini adalah milik PTPN VIII Jawa Barat.
Selain perkebunan teh di sini juga tersedia field trip, tea walk, dan area outbond.
5. Curug-curug di sekitar gunung Tangkuban Parahu
Tangkuban Parahu memang menjadi destinasi wisata alam favorit yang ada di daerah Bandung.
Hutan yang terjaga baik di dalam cagar alam gunung Tangkuban Parahu ini membuat banyak aliran air atau curug yang bisa ditemukan di sekitarnya.
Beberapa di antaranya adalah:
- Curug Mandala
- Curug Sadim
- Curug Panaruban
- Curug Sawer
- Curug Karembong
- Curug Goa Badak
- Curug Sawer
- Curug Dawuan
- Curug Capolaga
- Curug Cibareubeuy
- Curug Sabuk
- Curug Pamandian Tuan
- Curug Tilu
- Curug Bugbrug
- Curug Putri Layung
Lokasi Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Parahu berada di sebelah utara Kota Bandung atau di perbatasan Cikole, Kabupaten Bandung Barat dengan Ciater, Kabupaten Subang.
Lebih tepatnya lokasinya berada di Desa Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Taman Wisata Alam (TWA) gunung Tangkuban Parahu buka setiap hari selama jam operasional atau pada pukul 07.00 – 17.00 WIB.
Baca juga Tempat Wisata di Lembang lainnya.
Rute Menuju Gunung Tangkuban Perahu
Bagi pengunjung yang akan berwisata menuju gunung Tangkuban Parahu. Berikut ini beberapa rute yang bisa ditempuh baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan transportasi publik. Beberapa rute yang bisa dipilih adalah sebagai berikut:
1. Via kendaraan pribadi motor & mobil
Bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi maka gunakan lah rute sebagai berikut.
Rute ini lebih cocok dilewati dengan mobil karena menggunakan jalan tol, bagi yang menggunakan motor maka mungkin akan menempuh rute jalan yang lebih panjang dan lebih lama.
a. Dari Bandung
Bagi kalian yang datang dari Bandung, maka pilihlan rute perjalanan sebagai berikut.
Dari Kota Bandung pergilah menuju Ledeng, setelah itu gunakan lah jalan menuju Lembang hingga sampai di Cikole. Setibanya di Cikole kalian bisa masuk menuju TWA Gunung Tangkuban Parahu.
b. Dari Jakarta dan sekitarnya
Apabila kalian datang dari Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek maka gunakan lah Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) lalu keluar di Exit Tol Subang.
Setelah itu ikutilah rute sebagai berikut, Cibogo – Subang – Parung – Tanjung Wangi – Tambakan – Jalan Cagak – Cisaat – Ciater – Emen – hingga sampai di TWA Gunung Tangkuban Parahu.
c. Dari Semarang, Jogakarta, Solo, Malang, dan Surabaya
Apabila kalian datang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur maka gunakan lah Jalan Tol Trans Jawa hingga sampai di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan keluar di Exit Tol Subang.
Setelah itu ikutilah rute sebagai berikut, Cibogo – Subang – Parung – Tanjung Wangi – Tambakan – Jalan Cagak – Cisaat – Ciater – Emen – hingga sampai di TWA Gunung Tangkuban Parahu.
d. Dari Tasikmalaya dan Banyumas
Bagi kalian yang datang dari arah selatan atau melalui Jalur Jalan Selatan maka lakukanlah perjalanan hingga sampai di Nagreg.
Setelah itu lalu ikutilah rute jalan sebagai berikut, Bypass Cicalengka – Haurpugur – Rancaekek – Cileunyi – Jalan Tol Purbaleunyi – Exit Tol Pasteur – Pasteur – Sukajadi – Ledeng – Lembang – Cikole – TWA Gunung Tangkuban Parahu.
2. Via Transportasi Umum
Jika kalian yang menggunakan transportasi umum maka kalian bisa memilih beberapa moda transportasi sebagai berikut.
Rute perjalanan dengan menggunakan transportasi publik ini akan sangat relatuf tergantung dari kategori dan pihak penyedia layanan jasa transportasi.
a. Via kereta
Jika menggunakan kereta api, maka kalian bisa turun di Stasiun Bandung atau Stasiun Kiaracondong.
- Bagi kalian yang turun di Stasiun Bandung, ikutilah rute sebagai berikut. Stasiun Bandung naik angkot jurusan Stasiun Hall-Lembang lalu turun di perempatan Pasar Lembang.Naiklah salah satu angkot jurusan Lembang-Cikole / bus jurusan Bandung-Subang-Indramayu / elf jurusan Ledeng-Pamanukan. Kemudian turunlah di gerbang masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu.
- Bagi kalian yang turun di Stasiun Kiaracondong, ikutilah rute sebagai berikut. Stasiun Kiaracondong naik angkot 15 jurusan Margahayu Raya-Ledeng turun di Terminal Ledeng. Lalu naik bus jurusan Bandung-Subang-Indramayu / elf jurusan Ledeng-Pamanukan. Kemudian turunlah di gerbang masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu.
b. Via bus
Jika menggunakan transportasi bus, maka kalian bisa turun di Terminal Cicaheum atau di Terminal Leuwipanjang.
- Bagi kalian yang turun di Terminal Cicaheum naiklah angkot jurusan Cicaheum-Ledeng turun di Terminal Ledeng. Lalu naik bus jurusan Bandung-Subang-Indramayu / elf jurusan Ledeng-Pamanukan. Kemudian turunlah di gerbang masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu.
- Bagi kalian yang turun di Terminal Leuwipanjang naiklah bus jurusan Bandung-Subang-Indramayu kemudian turun di gerbang masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu.
c. Via pesawat
Apabila menggunakan pesawat maka kalian bisa turun di Bandara Husein Sastranegara. Lalu dari bandara, kalian bisa jalan kaki atau naik ojek sejauh 1 Km ke perempatan Jalan Padjajaran-Jalan Abdul Rahman Saleh-Jalan Aruna.
Naiklah angkot jurusan Ciroyom-Lembang dan turun di perempatan Lembang.
Setelah itu, naiklah salah satu angkot jurusan Lembang-Cikole / bus jurusan Bandung-Subang-Indramayu / elf jurusan Ledeng-Pamanukan. Kemudian turunlah di gerbang masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu.
Harga Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu
Harga tiket masuk yang diberlakukan untuk memasuki kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu sesuai dengan yang tertera di laman resmi adalah sebagai berikut:
Tarif Hari Kerja | |
---|---|
Jenis Jasa Wisata | Tarif |
Pengunjung Nusantara | Rp20.000 |
Pengunjung Mancanegara | Rp200.000 |
Kendaraan Roda 2 (Motor) | Rp12.000 |
Kendaraan Roda 4 (Mobil) | Rp25.000 |
Kendaraan Roda 6 (Bus) | Rp110.000 |
Sepeda | Rp7.000 |
Tarif hari Libur | |
---|---|
Jenis Jasa Wisata | Tarif |
Pengunjung Nusantara | Rp30.000 |
Pengunjung Mancanegara | Rp300.000 |
Kendaraan Roda 2 (Motor) | Rp17.000 |
Kendaraan Roda 4 (Mobil) | Rp35.000 |
Kendaraan Roda 6 (Bus) | Rp150.000 |
Sepeda | Rp10.000 |
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Sini
Selain menikmati keindahan alam pemandangan gunung Tangkuban Parahu, pengunjung juga bisa melakukan berbagai aktivitas seru yang disediakan oleh pengelola Taman Wisata Alam gunung Tangkuban Parahu.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mendaki melewati hutan
Hal pertama yang bisa dilakukan saat mengunjungi gunung Tangkuban Parahu tentu saja adalah mendaki.
Hutan Jayagiri adalah akses yang bisa ditempuh untuk mencapai puncak gunung dengan mendaki, trek yang ramah juga menjadi poin tambahan selama melakukan pendakian.
2. Berkeliling dengan menaiki kuda
Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) gunung Tangkuban Parahu juga menyediakan penyewaan kuda.
Selain sebagai sarana olahraga, kegiatan berkuda juga akan terasa asik, sebab akan menyusuri rimbunnya hutan Cikole yang memiliki pemandangan hijau asri nan menyejukkan.
3. Belanja souvenir dan wisata kuliner
Siapa bilang di gunung tidak bisa berbelanja? Di jalan menuju Tangkuban Parahu tersedia berbagai macam tempat belanja dan kuliner.
Mulai restoran dan kedai makanan hingga penjual yang menjajakan souvenir khas seperti akseosoris, angklung, tanaman dan lain sebagainya.
4. Belajar geologi
Selain berwisata, mengunjungi gunung Tangkuban Parahu juga bisa menjadi wahana belajar, terutama berkaitan dengan geologi.
Ilmu yang mempelajari sifat fisik dan sejarah kebumian ini bisa dilakukan dengan mengamati kenampakan alam yang ada di gunung Tangkuban Parahu.
5. Mengunjungi kawah gunung Tangkuban Parahu
Nah hal yang tidak boleh dilewatkan sewaktu berkunjung ke gunung Tangkuban Parahu tentu saja adalah mengunjungi kawah.
Setidaknya salah satu dari tiga kawah utama yaitu kawah Ratu, kawah Upas, dan kawah Domas wajib dikunjungi, sebab bisa menjadi salah satu spot foto khas.
Tips Berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu
Berkunjung ke alam terbuka memang bisa menjadi obat bagi rasa penat. Tetapi berkunjung ke alam terbuka juga bisa membahayakan jika tidak waspada.
Sebagai gunung yang berstatus aktif, alangkah baiknya perhatikan beberapa tips berikut saat berkunjung ke Tangkuban Parahu.
1. Gunakan masker
Untuk mengantisipasi bau belerang yang menyengat dari kawah yang ada di gunung Tangkuban Parahu.
Maka pengunjung alangkah baiknya menggunakan masker, hal ini juga bisa menahan terhirupnya gas belerang dalam jumlah yang berlebih dan tentunya bisa berbahaya.
2. Kenakan pakaian yang nyaman & hangat
Gunung Tangkuban Parahu yang menjulang setinggi 2.048 mdpl tentu saja memiliki udara yang dingin di atas rata-rata suhu udara wilayah tropis.
Maka dari itu, gunakanlah pakian yang hangat agar tidak kedinginan. Selain hangat, perhatikan pula kenyamanan pakaian yang diguankan.
3. Bawa barang secukupnya
Jangan sampai sewaktu melakukan pendakian malah merasa kerepotan dan akhirnya kecapean.
Agar hal ini tidak terjadi, maka hindarilah bawa barang kebanyakan. Pengunjung bisa membawa barang yang sekiranya berguna saja, seperti kamera, handphone, dan bekal secukupnya.
4. Patuhi peraturan yang ada
Sebagai salah satu gunung api berstatus aktif, gunung Tangkuban Parahu tentu saja memiliki potensi erupsi. Apalagi jika akan mengunjungi kawah yang ada di tempat ini.
Demi keselamatan pengunjung maka perhatikan larangan dan peraturan serta jalur evakuasi yang tersedia.
5. Jagalah kebersihan
Nah tips terkahir yang penting bagi pengunjung adalah agar selalu menjaga kebersihan tempat wisata.
Apalagi jika berkunjung ke alam terbuka yang notabene adalah suatu ekosistem alami. Buanglah sampah pada tempatnya agar ekosistem alam tetap teraga keseimbangan alaminya.
Selain menjadi populer karena cerita legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi, ternyata gunung ini juga menyimpan banyak sejarah geologi.
Kisah Sangkuriang yang ditulis oleh Bujangga Manik ini benar-benar legendaris. Seperti halnya gunung Tangkuban Parahu di dataran Lembang yang magis.
Saksi bisu panorama alam purba ini benar-benar mampu membuat manusia takjub akan kenampakannya.
Selamat Beriwsata!