Tempat Wisata di Sumatera Utara - Danau Toba dan Pulau Samosir

Tempat Wisata di Sumatera Utara

Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!

Provinsi yang berada di antara Aceh dan Sumatera Barat, yaitu Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Provinsi ini juga mempunyai budaya yang menarik untuk diketahui.

Tak hanya dari segi budaya, di provinsi ini juga banyak didapati berbagai pesona alam dan tempat wisata untuk kalian kunjungi, seperti wisata alam di daerah Danau Toba, wisata sejarah museum-museum, dan wisata kuliner yang menggoda selera.

Dari hal tersebut, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Sumatera Utara.

Ternyata, wisata alam di Sumatera Utara tak hanya ada di daerah Danau Toba saja, lho. Tetapi di Kabupaten lainnya juga punya pemandangan yang indah untuk dikunjungi.

Jika kalian ingin berkunjung ke Sumatera Utara, yuk simak rekomendasi tempat-tempat wisata yang ada di Sumatera Utara ini!

Air Terjun Dwiwarna Sibolangit

Air terjun ini berada di Bandar Baru, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus menempuh 52 KM atau sekitar 90 menit dari Kota Medan menggunakan mobil atau motor.

Tempat wisata alam air terjun ini sangat menarik untuk dikunjungi karena ketinggian air terjun ini sekitar 100 meter dari telaganya.

Selain itu, Air Terjun Telaga Dwi Warna Sibolangit mempunyai keunikkan lainnya, yaitu mempunyai 2 warna (putih keabuan dan biru muda) yang terbentuk dari kandungan fosfor dan belerang yang dimilikinya.

Wisatawan biasanya ke sini untuk berendam, berenang, dan menikmati keindahan air terjun Sibolangit ini.Tiket masuk ke wisata ini hanya Rp. 25.000 per orang, tetapi harga bisa naik pada saat musim liburan.

Air Terjun Sigura-gura

Sumatera Utara memang memang memiliki potensi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi seperti Air Terjun Sigura-gura yang berlokasi di Kabupaten Toba Samosir. Air Terjun Sigura-gura ini terletak di dekat Danau Toba.

Dari Danau Toba bisa deh mampir ke Air Terjun Sigura-Gura untuk melihat keindahan air terjun ini. Biasanya wisatawan domestik maupun internasional, banyak mengunjungi Air Terjun Sigura-gura.

Untuk mencapai Air Terjun Sigura-gura, apabila wisatawan dari luar provinsi Sumatera Utara bisa menggunakan pesawat ke Bandara Internasional Silangit sejauh 68 KM atau sekitar 2 jam.

Wisatawan juga bisa menggunakan kendaraan dari Kota Medan sejauh 242 KM atau sekitar 6 jam untuk mencapai Air Terjun Sigura-gura.

Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000, wisatawan sudah bisa menikmati Air Terjun Sigura-gura yang memiliki ketinggian sekitar 250 meter dari telaganya.

Dan tahukah Anda, air terjun ini merupakan yang tertinggi di Indonesia lho!

Danau Toba

Danau yang menjadi andalan wisata di Sumatera Utara ini merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara.

Dengan panjang sekitar 100 KM dan lebar 30 KM dan di kelilingi oleh deretan bukit-bukit, menjadikan danau ini sangat indah.

Untuk mencapai tempat wisata ini, wisatawan bisa naik pesawat ke Bandara Sisimangaraja XII (Silangit) dan lanjut menggunakan mobil sejauh 79 KM.

Di sana, wisatawan dapat menikmati Danau Toba dengan menggunakan perahu kecil ataupun besar dengan ongkos mulai Rp 10.000 per orang.

Dengan perahu yang sama, Anda pun juga bisa menyeberang ke Pulau Samosir lho. Di sana juga terdapat penginapan yang tarifnya berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 1.900.000.

Pulau Samosir

Dari Danau Toba kurang lengkap kalau tidak ke Pulau Samosir, karena di pulau ini terdapat wisata belanja oleh-oleh yang menarik seperti pernak-pernik, makanan khas Sumatera Utara, dan aneka oleh-oleh lainnya.

Di dalam pulau yang berada di tengah Danau Toba ini juga terdapat rumah-rumah adat kuno Sumatera Utara. Di sini, para wisatawan bisa belajar tentang budaya dan sejarah adat Sumatera Utara, khususnya Pulau Samosir.

Banyak peragaan budaya tari dan patung-patung khas Pulau Samosir yang akan Anda jumpai.

Cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp 10.000 dari pelabuhan Tuk-tuk di Danau Toba untuk menyeberang ke Pulau Samosir.

Pantai Lagundri dan Pantai Sorake

Setelah jalan-jalan menelusuri pegunungan yang sejuk dan indah, wisatawan bisa nih menikmati deru ombak pantai di Sumatera Utara. Salah satunya adalah Pantai Lagundri dan Pantai Sorake yang merupakan 1 garis pantai yang berada di Teluk Dalam, Nias Selatan.

Di sini, wisatawan bisa menikmati udara pantai yang segar, pasir putih yang indah, dan air laut yang jernih.

Selain itu, pantai ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk berselancar karena ombak di pantai ini sangat mendukung untuk berselancar.

Jadi, pantai ini menjadi daya tarik turis mancanegara untuk berselancar. Untuk mencapai pantai ini, wisatawan bisa menaiki pesawat dari Kualanamu untuk ke Pulau Nias. Juga ada dari Sibolga dengan naik bus atau travel dan menyeberang dengan kapal feri ke Nias.

Danau Siombak

Selain Danau Toba, Sumatera Utara juga punya Danau Siombak yang juga tak kalah indahnya, walaupun luasnya tak sebesar Danau Toba. Di sini, wisatawan bisa memancing ikan, dan menikmati berbagai jenis permainan air.

Danau Siombak terletak di Paya Pasir, Medan di antara sungai Deli dan sungai Terjun. Danau ini memiliki luas 40 hektare, diameter sekitar 1000 meter dan kedalaman sekitar 12 meter. Air di danau ini jernih agak kehijauan karena lumut di dasar danau.

Cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp 2.000 untuk tiket masuk, wisatawan dapat langsung menikmati ketenangan dan keindahan danau ini untuk relaksasi.

Bukit Lawang

Apakah ingin menikmati alam dengan keadaan yang sangat asri di Sumatera Utara?

Nah, Bukit Lawang jawabannya. Bukit Lawang ini terletak 80 KM dari Kota Medan. Walaupun letaknya di Taman Nasional Gunung Leuser, secara teritorial Bukit Lawang masih masuk provinsi Sumatera Utara.

Tepatnya di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Di sini wisatawan disuguhkan keasrian alam yang terjaga. Tentu saja di sini bebas dari polusi. Cocok sekali untuk memulihkan pikiran dan jiwa dari kemelut rutinitas.

Di Bukit Lawang, wisatawan dapat bertrekking sambil menikmati kehidupan alam yang salah satunya dihuni oleh orangutan.

Selain itu, wisatawan dapat menikmati aliran sungai sambil tubing loh. Harga tiket masuk Bukit Lawang adalah Rp. 5.000 untuk satu orang.

Tak perlu khawatir jika ingin menginap di Bukit Lawang, karena ada banyak penginapan dengan harga mulai dari Rp 80.000 – Rp 700.000 per malam.

Bukit Gundaling

Terletak di ketinggian 1575 MDPL, Bukit Gundaling memiliki udara sejuk pegunungan yang dapat dinikmati wisatawan. Bukit Gundaling terletak 60 KM dari Kota Medan, yaitu di Brastagi, Kabupaten Karo.

Di puncak Bukit Gundaling ini wisatawan dapat melihat 2 gunung berapi, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Di Bukit Gundaling ini wisatawan juga dapat menikmati banyaknya pepohonan seperti pohon dadap, rambutan, durian, rotan, dan aren.

Untuk harga tiket masuk ke Bukit Gundaling dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Jika ingin menikmati pemandangan alam sambil duduk-duduk, makan, atau mengobrol di tenda, wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp 30.000 per tenda.

Pengunjung juga bisa berkuda dengan menyewa kuda sekitar Rp 30.000 – Rp 50.000. Jika ingin menginap, di sini juga terdapat banyak penginapan yang per malamnya dikenakan biaya sekitar Rp 150.000 – Rp 600.000.

Gunung Sibayak

Terletak di dataran tinggi Karo sebagian wilayah Gunung Sibayak juga masuk ke bagian Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Dari pusat Kota Medan, wisatawan perlu menempuh jarak sekitar 60 kilometer untuk sampai di kawasan Gunung Sibayak.

Pertama, wisatawan bisa menuju Berastagi melalui Jalan Jamin Ginting ataupun Jalan Raya Sidikalang – Medan.

Lalu sesampainya di pusat Kota Berastagi, wisatawan perlu menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer lagi untuk sampai di kawasan Gunung Sibayak.

Biasanya wisatawan berkunjung ke sini untuk mendaki Gunung Sibayak. Untuk mendaki Gunung Sibayak, terdapat beberapa jalur yang bisa dipilih, salah satunya jalur dari desa Semangat Gunung.

Sebelum memulai pendakian, Anda perlu membayar biaya retribusi sebesar Rp 4.000 per orang.

Selanjutnya, Anda bisa menuju Pintu Rimba yang dapat ditempuh sekitar 20 menit naik motor dari pos registrasi.

Di sana, tersedia penitipan motor dengan biaya Rp10.000 per motor dan penyewaan tenda.

Cukup berjalan sekitar 3 jam untuk menuju puncak Gunung Sibayak setinggi 2.094 MDPL yang dinamai “Takal Kuda” oleh masyarakat setempat.

Tangkahan

Tangkahan sering disebut The Hidden Paradise di Sumatera Utara karena ekowisata ini terletak di Taman Nasional Gunung Leuser. Tepatnya di antara dua desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang, Kabupaten Langkat.

Tangkahan menyajikan udara yang sangat segar karena alamnya yang sangat terjaga. Di sini juga menjadi tempat tinggal para gajah. Jika wisatawan ingin berkunjung ke sini dengan bus Damri dari Bandara Kualanamu bisa langsung menuju ke Terminal Pinang Baris lalu dilanjutkan menuju Tangkahan. Waktu perjalan kurang lebih 4-5 jam.

Lalu sesampainya di sana, wisatawan harus menaiki rakit untuk menyebrangi Sungai Batang sampai tiba di kawasan ekologi Tangkahan.

Kawasan yang memiliki jenis burung terbanyak di dunia ini (380 spesies burung & 129 spesies mamalia) memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengamati berbagai keanekaragaman hayati dan fauna yang terdapat di hutan Tangkahan.

Selain itu, dengan topografi bukit yang cocok untuk wisatawan memanjat tebing di Tangkahan. Juga terdapat penginapan yang berkisar Rp 100.000 – Rp 170.000 per malam.

Salju Panas Dolok Tinggi Raja

Salju tapi panas ada di Sumatera Utara, yaitu Salju Panas Dolok Tinggi Raja. Kawah putih ini mirip seperti seperti danau. Kawah yang didominasi warna putih ini berada di Desa Dolok Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, berjarak tempuh 3 jam dari Kota Medan. Di tengah kawah ini terdapat air panas berwarna biru kehijauan. Di tengah kawah ini terdapat air panas berwarna biru kehijauan. Untuk ke kawasan ini, wisatawan hanya harus membayar Rp 5.000 untuk parkir. Jadi, tidak ada tiket masuk. Dari tempat parkir cukup berjalan sekitar 200 meter untuk mencapai Salju Panas Dolok Tinggi Raja. Air di kawah ini mengalir ke sungai yang berada di sekitarnya. Biasanya wisatawan berendam air panas di sungai tersebut.

Rumah Tjong A Fie

Tjong A Fie dulu adalah orang terkaya di Medan yang berprofesi sebagai pengusaha pada zaman jajahan Belanda di Indonesia.

Awalnya, ia tinggal di Tiongkok. Lalu, ia ikut saudaranya berlayar untuk berbisnis ke Deli Serdang. Mereka berhasil mengembangkan bisnisnya pada umur 18 tahun dan terus berkembang hingga ia meninggal tahun 1921.

Harta kekayaan yang ia miliki, ia sumbangkan untuk masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun 2009, rumah Tjong A Fie dijadikan museum untuk mengenang, belajar, dan menginspirasi masyarakat tentang sejarah hidupnya sebagai pengusaha yang sukses.

Selain itu, pengelola museum Rumah Tjong A Fie juga menyuguhkan acara seni budaya. Rumah ini berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Medan, Sumatera Utara.

Buka setiap hari kecuali hari tahun baru Imlek dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Tiket untuk masuk sebesar Rp 35.000 per orang.

Wisatawan juga dapat meminta bantuan pemandu museum untuk mengetahui detail tentang sejarah Rumah Tjong A Fie dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris untuk wisatawan mancanegara.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery adalah museum yang berisikan 5.600 spesimen koleksi satwa dari berbagai belahan penjuru dunia.

Satwa-satwa ini berasal dari satwa asli yang sudah mati dan diawetkan yang didapat dari hasil buruan legal dari berbagai penjuru dunia, dari taman hewan dan kebun binatang, pembelian secara legal, serta pemberian dan sumbangan dari berbagai kalangan.

Museum ini adalah kepunyaan DR. H. Rahmat Shah yang merupakan seorang pengusaha dan pemburu internasional, juga seorang ayah dari aktris dan model, Raline Shah.

Selain koleksi specimen satwa, di ”Rahmat” Internasional Wildlife & Gallery juga terdapat koleksi jersey sepak bola yang ditandatangani oleh Neymar, Ronaldo, dan Pele.

Lalu, sarung tinju bertanda tangan Muhammad Ali dan Mike Tyson. Museum ini berada di Jalan S. Parman No. 309, Kota Medan. Buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Tiket masuk wisata ini adalah Rp 25.000 untuk pelajar (min. 25 orang), Rp. 50.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp 150.000 untuk wisatawan mancanegara.

Air Terjun Sipiso-piso

Air Terjun Sipiso-piso mempunyai ketinggian hingga 120 meter. Terletak pegunungan dengan ketinggian 800 MDPL di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Untuk mencapai ke lokasi ini, wisatawan dapat menggunakan bus dengan jurusan Kota Kabanjahe dengan waktu kurang lebih 2 jam.

Kemudian, setelah sampai di Kabanjahe, perjalanan dilanjutkan dengan bus menuju Danau Toba. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 24 Km. Untuk mencapai dasar air terjun ini akan menempuh perjalanan dalam waktu sekitar 1 jam melewati bukit.

dalam menelusuri punggungan bukit tersebut, karena sudah disediakan jalur yang berupa anak tangga dan memang disediakan untuk para wisatawan. Dalam perjalanan mendaki, jangan lupa untuk mengabadikan momen indah ini dengan berfoto-foto dengan latar belakang Danau Toba.

Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Dibangun sejak tahun 1959, Penangkaran Buaya Asam Kumbang atau Taman Buaya Asam Kumbang terletak hanya 5 KM dari Kota Medan di Jalan Bunga Raya, Kecamatan Medan Selayang.

Penangkaran buaya ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Terdapat sekitar 2.500 ekor buaya. Buaya di sini dirawat dari telur hingga dewasa.

Wisatawan yang datang ke sini bisa merasakan sensasi memberi makan buaya secara langsung dengan membayar Rp 40.000.

Mahal? Iya, karena Anda akan mendapatkan 1 ekor bebek untuk pakannya.

Setiap harinya pengelola Penangkaran Buaya Asam Kumbang bisa menghabiskan 1 ton daging ayam dan bebek untuk makan buaya.

Kolam buaya di sini dirancang aman untuk wisatawan jika hendak melihat-lihat atau ingin memberi makan secara langsung dipandu oleh pawang buaya yang ada. Penangkaran Buaya Asam Kumbang buka setiap hari dari pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Cukup membayar Rp 5.000 per orang untuk tiket masuk ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Selain buaya, di Penangkaran Buaya Asam Kumbang terdapat hewan lain, seperti monyet, ular, dan berbagai jenis burung.

Istana Maimun

Kalau ke Medan wajib untuk ke Istana Maimun karena di sini wisatawan dapat melihat benda bersejarah peninggalan Kerajaan Deli, menikmati suasana istana, menikmati desain interior istana, dan belajar sejarah dari Istana Maimun ini.

Istana Maimun dibangun pada 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana ini dirancang oleh Theodoor van Erp terinspirasi dari paduan budaya Melayu, Arab, Italia, dan Spanyol.

Sejak tahun 1946, Istana Maimun didiami oleh pewaris Kerajaan Deli. Istana Maimun mempunyai luas sekitar 2.700 meter persegi dengan 30 ruangan terdiri dari 3 bangunan utama dengan 2 lantai di setiap bangunan.

Istana ini pun merupakan tempat ikonik di Kota Medan. Di dekat istana ini terdapat Masjid Al Mashun atau Masjid Raya Medan.

Istana Maimun terletak di Jalan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

Wisatawan cukup membeli tiket masuk Rp 5.000 per orang. Istana Maimun melayani wisatawan setiap hari dari pukul 08.00 – 17. 00 WIB, kecuali hari Jum’at akan tutup pada pukul 12.00 – 14.00 WIB karena salat Jum’at, dan akan buka lagi pada pukul 14.00 – 17.00 WIB.

Masjid Raya Medan

Masjid Al Mashun atau yang dikenal Masjid Raya Medan merupakan masjid peninggalan kerajaan Deli. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 – 1909. Pada awalnya Masjid Raya Medan berada pada satu komplek dengan Istana Maimun, namun sekarang berada terpisah.

Masjid ini juga dirancang oleh Arsitek dari Belanda, Theodoor van Erp, dengan gaya arsitektur masjid yang terinspirasi dari budaya Arab, India, dan Spanyol. Masjid ini mempunyai bentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.

Empat penjuru masjid masing-masing diberi beranda dengan atap tinggi berkubah warna hitam, melengkapi kubah utama di atap bangunan utama masjid.

Masing-masing beranda dilengkapi dengan pintu utama dan tangga hubung antara pelataran dengan lantai utama masjid yang ditinggikan, kecuali bangunan beranda di sisi mihrab.

Masjid ini mempunyai kapasitas sekitar 2.000 orang. Wisatawan dapat ke Masjid Raya Medan yang berada di dekat Istana Maimun untuk menikmati suasana peninggalan kerajaan Islam di Sumatera Utara.

Tidak ada biaya tiket untuk wisatawan untuk berkunjung ke Masjid Raya Medan ini.

Selengkapnya: Tempat Wisata di Medan

Maha Vihara Adhi Maitreya

Tempat ibadah agama Buddha ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Saat di Vihara Adhi Maitreya wisatawan pasti merasa seperti sedang ada di negeri tirai bambu. Vihara ini berada di komplek Perumahan Cemara Asri di Jl. Boulevard Utara, Medan.

Fungsi utama Vihara ini sebagai tempat beribadah umat Buddha. Arsitektur bangunan menggambarkan kebudayaan serta karakteristik ajaran Buddha Maitreya.

Vihara ini mempunyai 3 gedung utama, yaitu Baktisala umum yang merupakan tempat pemujaan Buddha Sakyamuni, Bodhisatva Avolokitesvara dan Bodhisatva Satyakalama.

Terdapat 3 patung suci utama pada Vihara ini dengan corak warna keemasan, yakni Patung Sang Buddha, Dewi Kwan Im dan Hakim Bao.

Di sini terdapat Taman Avolokitesvara yang dilengkapi dengan beberapa permainan untuk anak-anak. Pada bagian luar terdapat Genta dengan ukuran 3,3 meter untuk tingginya dan berat 7 ton yang diukir dengan kalimat Dharma Hati Maitreya.

Genta ini disebut dengan Genta Kebahagiaan. Bagian lain terdapat Auditorium dengan kapasitas 130 orang, restoran vegetarian serta toko souvenir. Untuk berkunjung ke sini, wisatawan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Danau Linting

Lagi-lagi Sumatera Utara mempunyai danau-danau yang indah. Salah satunya adalah Danau Linting di Sinembah Tanjung Muda Hulu, Deli Serdang. Akses menuju Danau Linting memang kurang baik. Kondisi jalan tidak rata, terjal, dan berbatu.

Danau ini berjarak sekitar 70 KM dan hanya memerlukan waktu 2,5 jam dari Kota Medan melalui Tanjung Merawan. Kemudian masuk ke Desa Tiga Juhur. Wisatawan juga bisa melewati Deli Tua dan Patumbak, Deli serdang.

Danau ini merupakan danau vulkanik dengan air hangat 30 derajat celsius dan air yang jernih. Wisatawan biasanya berendam di pinggir Danau Linting untuk menikmati air hangat yang memberi efek relaksasi. Yang membuat danau ini unik yaitu terdapat pepohonan beringin kecil dan besar di tepi Danau Linting yang memberi kesejukan saat berada di sini.

Taman Alam Lumbini

Taman Alam Lumbini merupakan taman kuil umat Buddha yang terdapat pagoda emas. Di sana wisatawan lokal maupun mancanegara diperbolehkan mengunjungi pagoda emas ini. Taman Lumbini ini terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rakyat, Berastagi, Sumatera Utara.

Taman Alam Lumbini dibuka untuk umum sejak tahun 2010. Untuk dapat mencapai Taman Alam Lumbini ini membutuhkan waktu 2 – 3,5 jam dari Kota Medan.

Pagoda emas yang terdapat di Taman Alam Lumbini merupakan yang tertinggi ke 2 di dunia, nomor 1 tertinggi adalah Pagoda Shwedagon yang terdapat di Yangon, Myanmar.

Untuk mengunjungi pagoda emas ini, wisatawan tidak dipungut biaya alias gratis oleh pihak Pagoda Taman Lumbini. wisatawan hanya perlu mengisi buku tamu untuk menuliskan nama mereka.

Namun, bagi pengunjung yang hendak memberikan sumbangan untuk pagoda ini, sama sekali tidak ada larangan dari pihak pengelola yang ada di sana.

Taman Rohani Salib Kasih

Salah satu tempat wisata religi yang ada di Sumatera Utara adalah Taman Rohani Salib Kasih yang berada di Desa Situngkir, Simorangkir Julu, Kota Tarutung, Sumatera Utara. Salib Kasih sendiri merupakan sebuah monumen berupa salib dengan ukuran yang besar dan menjulang tinggi. Bentuknya juga seperti bentuk salib yang besar.

Salib Kasih dibangun pada Oktober 1933 dan diperuntukkan untuk mengenang jasa dari misionaris Kristen asal Jerman yaitu Ingwer Ludwig Nommensen. Pada saat menyebarkan agama Kristen di Tapanuli.

Di lokasi Salib Kasih terdapat patung Ingwer Ludwig Nommensen berwarna putih yang merupakan tempat pertama ia berkhotbah di depan masyarakat Tapanuli.

Sebelum menuju lokasi Salib Kasih yang berada diatas bukit, pengunjung dapat berburu dan berbelanja souvenir khas Salib Kasih yang berada di bawah yaitu di Pasar Wisata.

Banyak souvenir yang dijual di sini seperti jaket, kaos, gelang, kalung, syal dll. Untuk berkunjung ke sini wisatawan akan dikenakan biaya Rp 4.000 per orang.

Kedai Ucok Durian di Medan

Kalau berkunjung ke Sumatera Utara tidak afdol bagi pecinta durian untuk jika tidak mampir ke Kedai Ucok Durian di Medan. Tempat ini berada di Jalan K. H. Wahid Hasyim No. 32 dan Jalan Pelajar No. 46, Kota Medan yang buka setiap hari 24 jam.

Di sini, wisatawan pecinta durian dapat memilih sendiri durian yang akan mereka makan dari berbagai macam durian, seperti durian utuh, durian kupas, durian beku, pancake durian, dan daging durian.

Durian yang ada di sini dijamin akan memuaskan lidah para pecinta durian. Jika ada yang tidak cocok, wisatawan dapat menukar durian yang lebih enak rasanya.

Kisaran harga durian di Kedai Ucok Durian adalah Rp 20.000 – Rp 500.000 tergantung macam dan banyaknya durian yang dipesan.

Merdeka Walk

Merdeka Walk adalah pusat kuliner dan keramaian di Kota Medan. Di sini terdapat berbagai macam kuliner mulai dari rasa lokal hingga mancanegara.

Merdeka Walk berada di Jalan Balai Kota, Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan. Merdeka Walk berkapasitas sekitar 700 orang.

Di sini, wisatawan dapat menikmati live music sambil menikmati pilihan makanan dan minuman mulai. Di Merdeka Walk biasanya ada kegiatan lomba atau keseruan lainnya untuk menghibur para pengunjung.

Juga terdapat kios-kios yang menjual souvenir. Selain itu, jika anda membawa anak di sini pun ada game center yang bisa dinikmati bersama.

Kedai Es Pokat Bu Lia

Olahan buah alpukat memang menggiurkan. Salah satu olahan buah alpukat yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara, yaitu Es Pokat Bu Lia. Warung ini merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1970-an.

Walaupun Es Pokat Bu Lia adalah jajanan kaki lima, tetapi banyak wisatawan atau orang-orang yang ingin berkunjung untuk menikmati es ini dengan rela antre dan mengambil nomor antrean.

Es Pokat Bu Lia berada di Simpang Glugur, Jalan Yos Sudarso, Kota Medan. Harga untuk segelas es alpukat ini dibandrol dengan Rp 9.000 berisi daging alpukat yang kocok, dituangkan santan cair, gula merah cair, dan susu kental manis.

Langkah terakhir adalah meletakkan es serut ke atas gelas. Kedai Es Pokat Bu Lia buka setiap hari dari pukul 13.00 sampai malam atau habis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *