Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Bandung memang terkenal dengan daerah daratan tingginya. Maka tidak heran jika di sana terdapat banyak wisata alam yang menyejukkan, seperti Tebing Keraton yang akan kita ulas kali ini.
Berada di wilayah Dago dengan pemandangan perbukitan dan hutan pinus yang megah nan misterius, tempat ini sempat menuai atensi netizen akan keindahannya.
Review Tebing Keraton Bandung
Tebing ini mempunyai panorama alam yang sangat eksotis, hamparan hutan nan hijau diselimuti kabut dingin yang akan membuat kamu seperti berada di Negeri Atas Awan, dapat di lihat dari atas tebing.
Sungguh sangat menakjubkan, di mana kawasan Tebing Keraton ini masih termasuk di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, yak notabenenya merupakan taman kota yang berada di Kota Bandung.
Ditambah lagi dengan background Gunung Tangkuban Perahu, menambah keindahan area ini.
Untuk lokasi tepatnya terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Tempat wisata yang satu ini menjadi terkenal setelah banyak pengunjung yang mengunggah foto di akun sosial media.
Jika kamu pengguna media sosial seperti instagram, path, facebook, dll maka kemungkinan kamu akan menemukan info atau foto tempat ini.
Dengan tempat yang berada di ketinggian, untuk mendapatkan keindahannya tentu kamu harus berusaha extra dengan melakukan beberapa soft hiking untuk menuju ke Tebing Keraton ini.
Jika kamu ingin mendapatkan foto terbaik, lebih baik datang saat waktu dekat sunrise atau sunset.
Tempat wisata di Bandung ini mulai dikenal di sosial media kurang lebih bulan Juli tahun 2014, tapi karena keindahannya dengan cepat dikenal dan dikunjungi.
Tidak jarang pula orang menyebut area Tebing Keraton sebagai Bukit Instagram, karena banyaknya pengguna sosmed yang posting foto Tebing Keraton di Instagram.
Untuk penamaan Tebing Keraton sendiri ternyata diciptakan oleh warga setempat, bernama Pak Asep.
Tebing Keraton yang katanya memiliki makna kurang lebih berhubungan dengan keindahan alam yang mengagumkan.
Untuk pelafalannya dalam bahasa Sunda disebut “Tebing Karaton” sesuai dengan plang yang dipasang disana. Namun orang-orang lebih suka menyebutnya dengan Tebing Keraton.
Saking indahnya, kini Tebing Keraton berhasil menggeser kepopuleran aneka wisata Bandung lainnya yang sudah terkenal terlebih dahulu seperti Bukit Moko, Puncak Bintang, Gunung Tangkuban Perahu, Situ Patenggang dan Kawah Putih Ciwidey.
Tempat wisata rekomendasi yang cocok untuk berkontemplasi sebentar dari hiruk pikuk kota. Sebuah tempat wisata yang cocok sekali untuk kamu jadikan tempat relaksasi bersama alam.
Destinasi wisata alam di Bandung ini lebih direkomendasikan untuk dikunjungi di pagi hari.
Jika kamu penyuka fotografi, pemandangan sunrise ataupun sunset dari tebing ini layak untuk diabadikan. Banyak juga pengguna Drone yang hunting video di sini.
Wahana di Tebing Keraton Bandung
1. View Hutan Kabut Dari Ketinggian
Hal yang paling menari, kamu dapat melihat pohon-pohon penyuplai oksigen yang tertutup kabut tipis kadang tebal yang membuat suasana seperti berada di hutan Amazon. Sangat cocok sekali sebagai background foto alam yang instagramable.
Daya tarik utama Tebing Keraton adalah pemandangan hamparan hutan dan perbukitan hijau dengan diselimuti kabut yang sangat spektakuler.
Tak kalah bagus bila dibandingkan dengan panorama Kalibiru Jogja. Dari atas tebing ini biasanya para traveler mengabadikan momen melalui berfoto dengan latar hutan tersebut.
Karena dilihat dari ketinggian, maka deretan pohon penyusunan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menjulang tinggi tersebut tampak seperti permadani hijau terhampar. Yang pastinya cantik dan instragramable!
Oleh karena foto Tebing Keraton banyak berseliweran di media sosial Instagram, maka dikenal juga dengan sebutan Tebing Instagram.
2. Asik Buat Trekking Jalan Kaki dan Bersepeda
Tebing Keraton berada di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Dengan demikian udara di sini tentu terasa sejuk dan menyegarkan.
Hal ini tentu karena banyak pepohonan hijau pensuplai oksigen serta jauh dari polusi udara. Rute jalannya juga mudah ditempuh, tidak terlalu terjal.
Suasana seperti itu sangat cocok untuk dijadikan trek jalan kaki atau pun bersepeda.
Untuk menghindari kelelahan, kamu bisa trekking jalan kaki dari Warung Bandrek naik ke atas, jaraknya sekitar 2 Km. Cukup dekat bukan? Sepanjang perjalanan, kamu bisa menikmati keindahan lingkungan hutan.
Buat yang gemar gowes sepeda, kamu bisa memulai rute yang lumayan jauh dari Terminal Dago.
Setelah sampai di Warung Bandrek, kamu bisa istirahat sejenak disini guna menikmati air putih dan camilan.
Untuk mengusir dingin, kamu juga bisa mencoba bandrek, minuman khas Bandung yang bisa menghangatkan badan.
3. Tempat Melihat Kabut Melayang-layang di Udara
Salah satu fenomena alam keren yang dicari oleh para wisatawan di Tebing Keraton adalah kabut putih yang melayang-layang di atas hutan.
Saat kabut masih tebal dan terkena cahaya matahari pagi, kamu bisa menyaksikan negara di atas awannya Bandung. Epic banget!
4. Camping Ground Yang Menyenangkan
Banyak pertanyaan dari para traveller “Apakah bisa camping di Tebing Keraton?” jawabannya tentu saja bisa banget.
Pasalnya, sekarang sudah dibangun Camping Ground seluas lapangan bola disekitar Tebing ini.
Hal ini tentu menjadi kabar gembira buat para wisatawan yang selama ini kesulitan mencari penginapan untuk menunggu sunrise di Tebing Keraton.
Biasanya wisatawan menginap di rumah penduduk, namun dengan adanya arena berkemah ini, mereka bisa mendirikan tenda sendiri.
Fasilitas yang tersedia lumayan lengkap, ada mushola, gazebo berukuran 3 x 3 meter, dan toilet.
Kamu tinggal membawa tenda dan perlengkapannya untuk bermalam disini. Asyik bukan?
Harga sewa camping ground sekitar 40 ribu rupiah per malam, dengan catatan semua peralatan kamu sendiri yang menyiapkan dari rumah.
Apabila ingin semua perlengkapan disiapkan oleh pihak pengelola, maka kamu harus membayar Rp140.000 harga sudah termasuk tiket retribusi, tenda, sarapan, dan penerangan.
5. Berada Pada Ketinggian Sekitar 1200 mdpl
Tebing yang menawarkan lanskap alam nan indah ini berada di ketinggian sekitar 1200 mdpl. Bisa kamu bayangkan bukan?
Dengan ketinggian tersebut tentu udara di sini akan terasa dingin. Oleh karena itu, jaket tebal atau pakaian penghangat wajib kamu bawa saat berkunjung ke Tebing Keraton.
Lokasi Tebing Keraton Bandung
Tebing Keraton Bandung ini buka setiap hari dari pukul 05.00 sampai 18.00 WIB.
Adapun alamat Tebing Keraton Bandung berada di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40198, Indonesia.
Baca juga Tempat Wisata di Bandung lainnya.
Rute Menuju Tebing Keraton Bandung
Untuk mencapai tempat wisata yang ada di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung Barat.
Tidaklah disarankan menggunakan kendaraan roda 4 berupa mobil pribadi, karena akses ke dalam yang tidak mudah.
Berikut ini rute yang dapat kamu tempuh.
1. Rute Via Kendaraan Pribadi roda dua
Rute jalan menuju Tebing Keraton dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua.
Akses dan rute menuju Tebing Keraton tergolong mudah, dari pusat Kota Bandung, berkendara lah ke arah utara menuju Terminal Dago, lalu menuju Ciburial atau Dago Pakar dan carilah jalan ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura).
Nah setelah itu kamu akan melihat petunjuk jalan menuju Tebing Karaton, berbeloklah ke kanan.
Teruslah ikuti arah jalan setapak yang membawa kamu melewati rumah-rumah penduduk.
Perjalanan sudah dekat ketika kamu berhasil menemukan “Warung Bandrek”, tempat yang sudah amat dikenal oleh para penggemar sepeda Bandung untuk istirahat sekedar minum mengembalikan tenaga dan menghilangkan lelah.
Nah disitu kamu harus melewati tanjakan tidak rata dan jalan berbatu ke arah Kampung Ciharegem Puncak.
Kondisi jalan dari pertigaan dekat gerbang Tahura sampai ke lokasi cukup rusak dan kecil.
Lebih disarankan menggunakan motor, dan tidak disarankan untuk mobil ceper, karena dapat membuat rusak mobil.
Biasanya bagi pengunjung yang membawa mobil akan di cegat oleh beberapa tukang ojek untuk memarkirkan kendaraan di sekitar tanjakan.
Jadi, kamu dengan terpaksa harus naik ojek dari sekitar Warung Bandrek menuju ke pos Tebing Keraton.
Tarifnya cukup mahal, sekitar 50 ribu rupiah walaupun mungkin bisa ditawar menjadi 20-30 ribu rupiah. Bila mau jalan kaki, jaraknya sekitar 2 km.
Sesampainya di situ, parkir lah kendaraan dengan rapi, membayar biaya retribusi dan mulai soft hiking atau bersepeda dengan estimasi waktu kurang lebih 10 menit saja.
2. Rute Via Bis
Jika kamu menggunakan kendaraan umum berupa bis kamu bisa turun di stasiun Leuwipanjang.
Setelah itu naik angkutan Damri jurusan Lewuipanjang – Dago turun Dipatiukur, dari sana naik angkota jurusaan Ciroyom – Ciburial kemudian turun di Ciburian, dari sinilah kamu dapat naik ojek menuju Tebing Keraton.
3. Rute Via Kereta Api
jika kamu menggunakan moda transportasi kereta api, maka kamu dapat memilih bisa turun di Stasiun Bandung atau pun Stasiun Kiaracondong.
Dari Stasiun Bandung
Dari stasiun Bandung naiklah angkota dengan jurusan 13 jurusan stasiun Hall – Sarijadi, atau angkota 31 jurusan Antapani – Ciroyom.
Atau pun bisa juga menggunakan angkota jurusan stasiun Hall – Lembang kemudian turun di Pasirkaliki.
Dari sana kamu dapat melanjutkan dengan menggunakan angkota jurusan Ciroyom – Ciburial yang turun di Ciburial.
Kemudian dari sini perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek menuju Tebing Keraton.
Dari Stasiun Kiaracondong
Dari stasiun Kiaracondong naiklah angkot 16 jurusan Riung Bandung – Dago kemudian turunlah di perempatan Dipatiukur – Dago – Siliwangi.
Dilanjutkan dengan menggunakan angkota jurusan Ciroyom – Ciburial turun di Ciburian, yang dilanjutkan dengan menggunakan ojek ke Tebing Keraton.
Jika kamu ingin berfoto selfie di pinggir tebing ini (di luar pagar pengaman), berhati-hati ya karena posisi tebingnya yang vertikal. Akan berbahaya jika sampai jatuh.
Dari area Maribaya tepatnya daerah Curug Omas, bisa terlihat posisi Tebing Keraton dari bawah.
Posisinya vertikal dan lumayan tinggi dan tidak begitu terlihat karena tertutup semak-semak di pinggir tebing bagian atas.
Harga Tiket Masuk
Untuk biaya retribusi yang perlu kamu keluarkan relatif murah.
Kamu hanya perlu membayar tiket masuk untuk menikmati indahnya Tebing Keraton sendiri senilai Rp11.000 per orang untuk tiket masuk WNI.
Untuk pengunjung WNA kamu perlu membayar sebesar Rp76.000 dan sudah termasuk untuk masuk ke dalam Taman Hutan Raya Juanda.
Sedangkan untuk parkir mobil sebasar Rp 10.000 per mobil dan untuk parkir motor adalah Rp 5.000 per motor.
Sangat murah kan? Untuk ukuran wisata alam yang akan memberikan kamu sebuah landscape yang mengagumkan.
Tebing Keraton buka dari pukul 05.00 sampai 18.00 WIB, adapun kontak yang bisa dihubungi untuk booking tiketnya yaitu (022) 2515895.
Hal yang Bisa Dilakukan di Sini
Jika kalian bertanya-tanya “kalau kesini enaknya ngapain sih? Jangan bingung dan pusing.
Karena berikut ini adalah beberapa rekomendasi / pilihan kegiatan yang dapat kalian lakukan di sini.
1. Melihat Sunrise Cantik
Banyak orang mengira bahwa Tebing Keraton hanya menyuguhkan landscape perbukitan dan hutan.
Tapi, sebenarnya tebing ini memiliki pemandangan matahari terbit dari belakang Gunung Guntur yang sangat menawan.
Apalagi saat kabut putih masih menyelimuti hamparan hutan, terlihat bagaikan negeri di atas awan. Untuk melihatnya, kamu harus rela datang pagi-pagi sebelum pukul 05.30 WIB.
Saat cuaca cerah, kamu akan melihat pancaran cahaya matahari menembus di sela-sela kabut yang menyelimuti hutan.
Meskipun bulatan mataharinya tak tampak jelas, fenomena alam yang dihasilkan benar-benar cantik.
Pantas rasanya tebing ini dimasukkan dalam daftar tempat terbaik untuk melihat sunrise di Bandung dan sekitarnya.
2. Tempat Melihat Sunset Indah
Tak kalah indah dengan sunrise, pemandangan Tebing Keraton saat matahari tenggelam juga layak kamu saksikan.
Mengingat keberadaannya di atas bukit tinggi, tentu membuat tebing ini sangat puas untuk melihat sunset tanpa penghalang gedung atau pepohonan.
Warna oranye hingga kemerah-merahan yang terpadu dengan hutan lebat tampat begitu eksotik. Tak salah bila dinobatkan sebagai tempat wisata terindah di Bandung, Jawa Barat.
3. Tempat Singgah Burung Elang Saat Bermigrasi
Nah, kalau fakta yang satu ini hampir bisa dipastikan jarang banget diketahui wisatawan. Mungkin hanya para pecinta alam atau pengamat burung yang mengetahuinya. Tebing Keraton ternyata menjadi tempat singgah burung dunia saat migrasi.
Beberapa jenis burung yang sering ditemukan antara lain Alap-Alap China dari China, Alap-Alap Nippon dari Jepang dan Elang jenis Oriental Honey Buzzard dari Siberia.
Burung tersebut biasanya singgah di kawasan hutan sekitar Tebing Keraton mengikuti arah angin, sekitar bulan Agustus.
Untuk mengamati burung (Birdwatching), kamu harus menggunakan binokuler agar tampak lebih jelas.
Dari pihak pengelola, sekarang sudah menyediakan sebuah menara pemantau burung-burung. Jadi, bagi wisatawan yang akan melakukan pengamatan burung bisa naik ke menara ini.
4. Bukit Cadas Jontor
Sebelum nama Tebing Keraton populer, destinasi wisata Lembang ini dulunya dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan Pasir Jontor atau Cadas Jontor.
Pasir berasal dari bahasa sunda yang berarti bukit sedangkan cadas merupakan batuan padat yang biasanya berlapis-lapis.
Istilah Jontor diartikan sebagai sesuatu yang memble atau maju ke depan.
Tebing ini bentuknya seperti bukit cadas yang maju ke depan sehingga disebut Pasir Jontor atau Cadas Jontor. Kira-kira seperti itulah asal-muasal namanya.
5. Nama Tebing Keraton yang unik
Menurut informasi yang saya dapatkan, pemberi nama Tebing Keraton yaitu Bapak Asep. Diberi nama demikian karena tebing ini memiliki keindahan alam yang sangat mengagumkan. Akhirnya, sampai sekarang nama tersebut menjadi populer dikalangan wisatawan.
Tips Berkunjung ke Tebing Keraton
Beberapa tips berikut ini mungkin akan berguna bagi kamu para travellers yang sedang berwisata di Tebing Keraton
1. Gunakan Pakaian Tebal
Karena kamu sedang berada di ketinggian kurang lebih 1200 mdpl, maka gunakan lah minimal jaket tebal atau pun tutup kepala.
Selain menggunakan pakaian yang tebal gunakan lah pakaian casual yang menyerap keringat dan simpel agar bebas bergerak di alam terbuka.
2. Siapkan Kamera Beserta Perlengkapannya
Siapkan kamera kamu di posisi baterai penuh. Jangan lupa juga membawa perlengkapan seperti tongsis atau tripot untuk berswafoto dan juga wide lens untuk mendapatkan view sempurna dari Tebing Keraton. Yang tentunya untuk mengabadikan momen berharga di atas Tebing Keraton dengan panorama alam nan menakjubkan.
3. Berdiri di Area Aman Tebing Keraton
Untuk hal ini tentu menjadi perhatian para pengunjung, jangan sampai demi sebuah foto yang bagus, kamu tidak memperhatikan keselamatan kamu seperti jangan dekat-dekat dengan ujung tebing.
4. Bawa Kendaraan Motor
Untuk mempermudah akses mengingat kamu juga akan melewati jalan setapak yang tidak terlalu lebar. Motor merupakan solusi terbaik untuk kamu menuju ke Tebing Keraton ini.
Secara keseluruhan, Tebing Keraton merupakan kawasan tempat wisata yang rekomended untuk kamu kunjungi untuk solo travelling, maupun bersama kawan dekat/pasangan dan keluarga.
5. Datanglah Saat Musim Kemarau
Datanglah saat musim kemarau atau cuaca cerah, hindari datang saat hujan agar terhindar dari jalanan licin. Pagi atau sore hari lebih direkomendasikan agar bisa menikmati keindahan sunrise dan sunset
6. Hindari Melompat Pagar Pembatas Tebing Keraton
Hindari melompat pagar pembatas Tebing Keraton arena berbahaya. Ingat, keselamatan adalah hal yang utama. Untuk selfie di dalam area dalam pagar sudah keren kok, jadi tak usah memaksakan diri untuk melewati pagar batas area aman.
7. Bawa Bekal
Bawa bekal makanan atau minuman sesuai selera kamu, meskipun ada warung disekitar lokasi.
8. Cek Kondisi Kendaraan
Mengecek kondisi kendaraan dan isi bensin atau BBM kendaraan kamu secara full, jangan sampai mogok atau pun kehabisan bahan bakar di tengah jalan.
9. Penginapan
Bagi kamu yang berasal dari luar Kota Bandung, sebaiknya menginap di hotel sekitar Dago agar jarak tempuhnya lumayan dekat.
10. Berolahraga
Bila ingin sekalian olahraga, maka bersepeda menuju ke Tebing Keraton bisa menjadi pilihan yang tepat. Apalagi udara di sekitar Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda terasa sejuk dan alami.