Rindu jalan-jalan? Kami juga! Cari info wisata yang pas untuk kamu, hanya disini!
Purwokerto termasuk salah satu daerah yang paling banyak menyumbang potensi wisata di Jawa Tengah. Beberapa di antaranya bahkan sudah terkenal hingga ke mancanegara.
Namun, tidak sedikit juga tempat wisata di sekitar kota Purwokerto, dan kabupaten Banyumas pada umumnya, yang masih belum banyak terjamah oleh manusia.
Buat kamu-kamu yang ingin berlibur tapi masih bingung mau ke mana, atau kamu yang belum punya rencana ngapa-ngapain untuk weekend depan, boleh banget lho datang berkunjung ke kota Purwokerto.
Dijamin deh, kamu bakalan ketagihan untuk datang lagi ke kota ini.
Selain referensi wisata yang indah nan antimainstream, kamu juga nggak perlu khawatir budget liburanmu akan membengkak, karena hampir seluruh tempat wisata di Purwokerto ini murah-meriah.
Daftar tempat wisata di Purwokerto
- Lokawisata Baturraden
- Kebun Raya Baturraden
- Curug Telu
- Curug Bayan
- Curug Gede
- Curug Pengantin
- Sendang Bidadari
- Telaga Sunyi
- Baturraden Adventure Forest
- Bukit Tranggulasih
- Curug Moprok/Pelangi
- Mata Air Pancuran Tujuh
- Mendoan kriuk di Baturraden
- Taman Kota Balai Kemambang
- Alun-alun Kota Purwokerto
- GOR Satria
- Taman Kota Andhang Pangrenan
- Bukit Watumeja
- Bendung Gerak Serayu
- Curug Carang, Kemutug
- Small World Baturraden
- Danau Situ Elok, Cilongok
- Taman Angkasa Binangun
- Dream Land Park
- Telaga Kumpe
- Bumi Perkemahan Baturraden
- Savana Limpakuwus, Sumbang
- Curug Ceheng
- Curug Nangga
- Curug Gomblang
- Curug Cipendok
- Bukit Teletubbies
- Curug Lima, Kedungbanteng
- Getuk Goreng Sokaraja
- Situs Watu Lumpang
- GOR Soesilo Soedarman
- Curug Gemawang
- Museum BRI
- Museum Wayang Sendang Mas
- Hutan Pinus Binangun
- Curug Kembar, Karangsalam
- Pemandian Tirta Husada Kali Bacin
- Candi Ronggeng
- Candi Ebeg
- Klenteng Hok Tek Bio Sokaraja
- Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas
- Pendopo Si Panji, Purwokerto
- Klenteng Hok Tek Bio Pasar Wage
Lokawisata Baturraden
Lokawisata Baturraden adalah tempat wisata Purwokerto yang paling masyhur, sehingga seringkali dijadikan tujuan wisata sekolah maupun kantor.
Ada dua alasan mengapa Lokawisata Baturraden ini menjadi tempat wisata favorit.
Pertama, tempat wisata ini berada di kaki Gunung Slamet, dan itu membuat tempat wisata ini tak hanya sejuk, tapi juga sangat memanjakan mata dengan pemandangannya yang indah.
Kedua, lokasinya sangat mudah dijangkau, yakni hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Purwokerto. Jalan menuju ke sini pun sangat bagus, sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh kendaraan mulai dari sepeda motor hingga bus besar.
Tak heran, Lokawisata Baturraden menjadi destinasi wisata nomor wahid bagi para pelancong luar kota maupun dalam kota jika mengunjungi Purwokerto.
Tiket untuk masuk ke sini cukup murah, yakni Rp18,000 (sudah termasuk asuransi)
Fasilitas yang ditawarkan juga terbilang lengkap. Mulai dari parkir yang nyaman, kedai kuliner yang bertebaran, toilet yang banyak dan bersih, serta tempat ibadah tersedia di sini.
Di dalamnya terdapat banyak wahana, antara lain:
- Cascadane atau air mancur raksasa yang indah
- Air terjun atau curug dengan kolam alami yang jernih dan dingin
- Kolam renang dengan wahana air
- Sepeda air (perahu bebek)
- Pemandian air panas yang bisa kamu nikmati secara gratis
- Dan masih banyak lagi
Kalau dari pintu gerbangnya, kamu akan melihat badan pesawat terbang di sebelah kiri. Di dalamnya, kamu bisa menonton beberapa pilihan film dokumenter lokal berdurasi 15 menit dengan membayar Rp5,000 saja.
Selain menonton, kamu juga boleh berfoto di kokpit pesawat lho.
Oh iya, karena terletak di kaki gunung Slamet, udara di sini sangat sejuk. Jadi pastikan bawa jaket ya!
Kebun Raya Baturraden
Masih di kawasan Baturraden, ada sebuah tempat wisata dengan konsep konservasi penelitian pendidikan dan wisata, yaitu Kebun Raya Baturraden. Kalau disingkat KRB, sama seperti Kebun Raya Bogor. Hahaha. Tapi memang ada hubungannya, lho.
Objek wisata yang diresmikan pada bulan Oktober 2015 ini memang difasilitasi oleh pengelola Kebun Raya Bogor bersama pemerintah setempat dan LIPI.
Untuk menuju ke Kebun Raya Baturraden, dari arah Purwokerto kamu cukup jalan lurus ke arah Baturraden, lalu belok kanan di pertigaan sebelum terminal atas Baturraden, ke arah desa Kemutug Lor. Harga tiket masuknya cukup bersahabat, yaitu Rp10,000 saja.
Koleksi tanaman di sini juga sangat lengkap, ada sekitar 2,600-an lebih spesimen tumbuhan yang bisa kita amati. Di antaranya anggrek, liliana, perdu, berbagai tanaman merambat dan berbagai macam pohon dan bunga.
Dengan jenis tanaman sebanyak itu, bukan tak mungkin apabila Kebun Raya Baturraden akan menjadi Pusat Tanaman Pegunungan Jawa sesuai dengan visinya.
Curug Telu
Curug Telu, atau Curug Tiga, berada di desa Karangsalam, Baturraden. Seperti di Kebumen, di kabupaten Banyumas ini juga banyak sekali terdapat curug. Bahkan masih ada yang belum tersentuh alias curug perawan.
Di antara curug-curug yang bertebaran itu, Curug Telu mungkin yang paling populer.
Sesuai namanya, di area Curug Telu terdapat tiga buah air terjun; satu besar dan dua kecil.
Waktu pertama kali saya ke sini, belum ada warga yang mengelola sehingga gratis. Medannya pun masih cukup sulit.
Namun kabar baiknya, saat ini sudah ada warga sekitar yang mengelola sehingga sudah jauh lebih tertata.
Cukup dengan membayar biaya retribusi Rp3,000 saja kita sudah bisa menikmati beberapa objek sekaligus.
Beberapa objek? Iya dong, di kompleks Curug Telu ini, selain Curug Telu, juga terdapat Curug Pete dan Sendang Bidadari.
Dari pintu masuk, kita akan menyusuri jalan melewati Sendang Bidadari di sebelah kiri, lalu melewati jembatan beton yang di bawahnya adalah Curug Pete, setelah itu baru menuruni ratusan anak tangga sebelum akhirnya sampai di Curug Telu.
Agak sedikit melelahkan memang. Tapi pasti terbayarkan setelah sampai di bawah. 😀
Curug Bayan
Buat kamu yang ingin ke curug tapi takut dengan rute yang menantang dan melelahkan, mungkin Curug Bayan bisa jadi alternatif yang cocok.
Curug yang merupakan tempat wisata di Purwokerto andalan ini cukup dekat dengan jalan raya dan bisa dijangkau dengan mobil maupun motor, jadi kamu nggak harus jalan jauh kok.
Banyak yang salah kira antara Curug Bayan dan Curug Gede, termasuk saya. Suatu ketika seorang teman mengajak saya ke Curug Gede, namun ketika sampai di lokasi, saya membatin, “loh kok Curug Gede nggak gede?” ternyata memang benar itu Curug Bayan.
Sedangkan Curug Gede beda lagi. Warga setempat-pun sudah membuat spanduk besar bertuliskan Curug Bayan guna meluruskan kesalahpahaman ini. Namun masih banyak di internet yang menyebutkan bahwa Curug Bayan ini sebagai Curug Gede.
Curug Bayan terletak di desa Ketenger, aksesnya pun tak sulit. Dari kota Purwokerto naik ke arah Baturraden, lalu belok kiri di pertigaan desa Ketenger.
Tarif masuknya sangat murah hanya Rp2,000 sebagai uang parkir. Jadi sebetulnya masuknya gratis, cuma bayar parkir saja dua rebu rupiah.
Curug Gede
Masih di desa Ketenger, Baturraden, tidak jauh dari Curug Bayan terdapat Curug Gede. Mungkin ini asal muasal mengapa banyak yang salah mengira Curug Bayan adalah Curug Gede. Karena memang lokasi kedua curug ini berdekatan.
Bahkan untuk menuju Curug Gede kamu cukup memarkirkan kendaraanmu di Curug Bayan, lalu bertanya kepada petugas parkir atau warga setempat di mana letak Curug Gede. Heheheh.
Kenapa parkirnya di Curug Bayan? Karena lokasi Curug Gede ini memang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan agak menurun.
Curug Pengantin
Nih ya, kalau kamu mencari tempat wisata yang medannya sulit, Curug Pengantin ini bisa jadi tujuan. Masih di kecamatan Ketenger, di dusun Kalipagu, tempat curug indah ini bernaung.
Curug Pengantin yang ini berbeda dengan Air Terjun Pengantin yang di film itu ya.
Untuk kamu yang belum pernah ke sini, sebaiknya datang bersama pemandu karena jalan menuju Curug Pengantin ini lumayan ekstrem.
Dari parkiran, kita diharuskan untuk menempuh perjalanan dengan kaki selama dua jam untuk sampai di curug. Tak main-main, rute yang akan kita lalui juga masih berupa hutan.
Kalau salah jalur, kalian malah bisa nyasar ke gunung Slamet, atau malah tersesat di hutan.
Tapi kalian tak perlu khawatir, di pintu masuk, akan ada spanduk jasa pemandu yang siap mengantar kita sampai ke lokasi curug dengan selamat.
Oh iya, curug Pengantin ini terdiri dari dua buah curug yang lokasinya berdampingan layaknya sepasang pengantin di pelaminan, itulah kenapa curug ini dinamai curug pengantin.
Sendang Bidadari
Sendang Bidadari terletak di kompleks Curug Telu, desa Karangsalam, Baturraden. Karena masih satu gerbang dengan Curug Telu, jadi tiket masuknya masih satu paket dengan Curug Telu yaitu Rp3,000.
Dari pintu gerbang, kita cukup melalui jalan setapak dan beberapa anak tangga menurun menuju Curug Telu. Nanti di tengah jalan akan ada petunjuk ke kiri untuk menuju ke Sendang Bidadari.
Di Sendang Bidadari juga terdapat semacam telaga kecil dengan goa kecil dan di bagian ujungnya terdapat curug kecil dengan kedalaman hanya 1,5 meter. Betul-betul seperti pemandian. Namun kita harus ekstra hati-hati karena bebatuan di sini cukup licin.
Telaga Sunyi
Salah satu destinasi wisata yang tak kalah hitz di telinga warga Purwokerto adalah Telaga Sunyi.
Sesuai namanya, area telaga ini jauh dari keramaian dan hanya terdapat pepohonan pinus ala pegunungan dengan wangi yang sangat khas.
Di dalamnya, terdapat sebuah telaga yang tidak terlalu besar dengan air yang tenang namun menghanyutkan.
Iya, hape saya pernah nyemplung di sini pada kedalaman tiga meter. Ajaibnya, itu hape tidak kenapa-napa.
Untuk benar-benar merasakan kesunyiannya, usahakanlah datang pada saat hari-hari kerja. Karena kalau kamu datang pas weekend, bakalan rame juga. Rutenya masih sejalur dengan Kebun Raya Baturraden, kok, tepatnya di Limpakuwus, Sumbang.
Baturraden Adventure Forest
Baturraden Adventure Forest adalah wahana ekowisata yang terletak tak jauh dari Kebun Raya Baturraden.
Kalau dari Kebun Raya Baturraden ke arah Telaga Sunyi, kamu akan melewati lokasi Kebun Raya Baturraden ini.
Konsep yang dibawakan oleh Baturraden Adventure Forest ini juga unik, yaitu mengemas pesona unsur alam ke dalam petualangan fisik dan petualangan wawasan.
Di dalamnya, kamu dapat melakukan kegiatan outbond, training, camping, canyon tubing, gathering komunitas, ataupun hanya sekadar kumpul-kumpul keluarga dan teman dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan. Lengkap deh pokoknya.
Bukit Tranggulasih
Beberapa bulan belakangan ini bukit Tranggulasih sedang menjadi primadona. Perkembangannya sekarang sudah jauh lebih baik dibanding ketika saya pertama kali datang pada awal 2015.
Di Bukit ini, kamu bisa melihat kota Purwokerto dari atas, selain itu juga kamu bisa melihat sunrise dan sunset. Di pagi hari ketika sunrise, kita bisa melihat dari kejauhan gunung Sindoro dan Sumbing.
Bukit Tranggulasih terletak di Kedungbanteng, desa Windujaya, Banyumas. Untuk sampai ke sini kamu bisa melalui jalur yang sama dengan Curug Bayan.
Cukup membayar retribusi parkir sebesar Rp3,000, kamu sudah bisa naik bukit dengan tenang karena kendaraanmu sudah ada yang jagain. Untuk naik ke puncak juga tidak terlalu sulit, karena sekarang sudah ada anak tangganya.
Curug Moprok/Pelangi
Curug lagi, curug lagi. Hehehe. Jangan heran, di Banyumas memang banyak sekali curug. Bahkan tak sedikit juga yang lokasinya berdekatan. Seperti Curug Moprok ini.
Curug yang juga dikenal dengan nama Curug Pelangi terletak di dekat Curug Telu, tapi tidak masuk ke gerbangnya, melainkan di luar gerbang.
Untuk menuju ke Curug Moprok, kamu cukup memarkirkan kendaraanmu di Curug Telu, kemudian bertanya kepada warga setempat di mana lokasi Curug Moprok.
Jangan lupa untuk datang bersama pemandu atau minta ditemani pengelola Curug Telu, karena rute untuk ke sini masih belum terfasilitasi dengan baik.
Kalau kamu datang saat hari cerah, mulai jam 10 pagi kamu akan dapat melihat pelangi di curug ini. Ini karena pada jam-jam tersebut sinar matahari sedang bagus-bagusnya sehingga akan tampak pelangi pada air terjun dengan debit air yang besar ini.
Namun kalau cuaca sedang mendung, lebih baik jangan datang karena dapat membahayakan.
Mata Air Pancuran Tujuh
Tempat wisata di Purwokerto yang tak kalah menarik adalah Pancuran Tujuh. Pancuran Tujuh terletak dekat dengan Lokawisata Baturraden.
Untuk menuju ke Pancuran Tujuh, kamu bisa berjalan kaki dari Lokawisata Baturraden, atau juga bisa melalui jalur Kebun Raya Baturraden. Keduanya terdapat beberapa anak tangga yang menuju ke lokasi Pancuran Tujuh ini.
Sesuai namanya, Pancuran Tujuh atau Pancuran Pitu ini adalah sumber mata air panas yang terdiri dari tujuh buah pancuran.
Seperti mata air panas pada umumnya, air di sini juga mengandung belerang. Maka dari itu, banyak wisatawan yang mencuci muka, ataupun berendam di sini.
Tapi perlu dicatat, suhu air di sini lumayan panas, sob. Jadi buat kamu yang nggak tahan dengan panasnya, bisa berendam di lokasi yang agak jauh yang tidak terlalu panas.
Di sekitar lokasi juga terdapat beberapa warga yang menawarkan jasa pijat untuk relaksasi dan sensasi kesegaran yang lebih afdol.
Untuk tiket masuk, ada tiket terusan dan satuan. Kalau kamu masuk dari pintu gerbang Wana Wisata Baturraden, kamu bisa membeli tiket terusan seharga Rp20,000 untuk tiga tempat; Wana Wisata, Pancuran Tujuh, dan juga Telaga Sunyi. Sedangkan untuk tiket satuan, cukup dengan membayar Rp10,000.
Mendoan kriuk di Baturraden
Kurang mantep rasanya kalau jalan-jalan tapi nggak mencicipi kuliner khasnya. Nah, di terminal atas Baturraden yang berada persis di seberang Lokawisata, terdapat beberapa warung berjejer yang menjual berbagai macam makanan. Salah satu yang wajib kamu coba adalah mendoan.
Banyumas memang terkenal dengan mendoannya. Ke manapun kamu pergi pasti akan kaujumpai mendoan di sana. Haha. Namun ketika kamu ke Baturraden, mendoannya sedikit berbeda: mendoan kriuk!
Meskipun kriuk, tetapi mendoan ini tidak menyalahi aturan umum per-mendoan-an kok. Garing di luar, tapi tetap mendo di dalam (Mendo=setengah matang).
Mendoan kriuk di sini dihargai Rp26,000 per 10 lembar. Disajikan di atas piring besar dengan bumbu kecap, cabai, dan bawang. Pokoknya maknyus bener.
Taman Kota Balai Kemambang
Setelah berbasah-basah dan berlelah-lelah menjelajahi wisata alam, kamu bisa mengunjungi Taman Balai Kemambang yang terletak di kelurahan Karangkobar ini. Tiket masuknya yang murah, hanya Rp2,500 per orang, menjadikan taman ini tempat rekreasi yang cocok untuk keluarga.
Di dalamnya, terdapat taman dengan berbagai macam tanaman yang cantik, juga beberapa kursi panjang untuk duduk-duduk.
Ada juga menara yang cukup tinggi untuk melihat ke sekitar, serta beberapa wahana permainan anak seperti ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit, dijamin anak-anak akan suka diajak ke sini!
Balai Kemambang artinya adalah tempat santai yang mengapung. Memang benar, karena di tengah-tengahnya terdapat sebuah kolam dengan luas sekitar 250 m² yang berisi ribuan ikan mas yang cantik nan lucu.
Di atasnya terdapat sebuah bale, sehingga seperti mengapung. Di loket pintu masuk, kamu juga bisa membeli pelet untuk pakan ikan seharga Rp1,000 untuk satu plastik.
Alun-alun Kota Purwokerto
Alun-alun Purwokerto terletak di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto. Seperti alun-alun Bandung, di kompleks alun-alun Purwokerto juga terdapat masjid agung di sebelah barat, penjara di sebelah timur, kantor bupati di sebelah utara, dan Rita Supermall yang lagi dibangun di sebelah selatan (oke yang ini nggak umum).
Pada malam hari, alun-alun Purwokerto akan terasa lebih indah. Di sekelilingnya banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya, dan di depannya terdapat dua sisi air mancur yang tiap sisinya terdiri dari banyak air mancur, saya nggak tahu pastinya berapa, hehe.
Dan kalau malam hari, air mancur tersebut menyala warna-warni. Tak heran, banyak kalangan yang menjadikan alun-alun sebagai tempat wisata di Purwokerto.
GOR Satria
Terletak di Jalan Prof. DR. Soeharso, GOR Satria menjadi satu-satunya GOR yang paling ikonik di Purwokerto. Di pagi dan sore hari, lokasi GOR Satria sering dijadikan tempat berolahraga bagi warga Purwokerto. Wajar, karena fasilitas di dalam GOR Satria memang cukup lengkap.
Di dalamnya terdapat stadion utama, jogging track, lapangan bulutangkis indoor, sarana papan panjat tebing atau climbing wall, arena futsal, juga lapangan voli pantai lengkap dengan pasir putihnya.
Kalau sedang ada event road race, tidak jarang juga lokasi GOR Satria disulap menjadi lintasan balap. Mulitifungsi banget lah pokoknya.
Taman Kota Andhang Pangrenan
Tempat wisata di Purwokerto yang tak kalah menariknya adalah Taman Kota Andhang Pangrenan. Lokasi Taman Kota ini berada di kecamatan Karangklesem, tidak jauh dari terminal Bulupitu atau terminal Purwokerto, sehingga sangat mudah untuk dijangkau.
Taman kota Andhang Pangrenan merupakan salah satu tempat wisata di Purwokerto yang merakyat selain alun-alun Purwokerto.
Dulunya, taman kota ini adalah terminal bus Purwokerto sebelum dipindahkan ke daerah Teluk dan menjadi Terminal Bulupitu. Adhang Pangrenan kini menjadi tempat wisata favorit bagi keluarga dan masyarakat Purwokerto, terlebih pada malam hari.
Bukit Watumeja
Dalam masyarakat Banyumas pada umumnya terlebih para pecinta jalan-jalan, nama bukit ini mungkin sudah tidak lagi asing di telinga. Saat hari libur, bukit ini ramai bukan main. Jadi kalau kamu benar-benar ingin menikmati keindahan view Sungai Serayu dari atas bukit ini dengan leluasa, datanglah saat hari-hari kerja.
Waktu yang paling tepat untuk menikmati keindahan pemandangan dari bukit Watumeja adalah ketika pagi hari dan sore, pada saat golden hour. Di jam-jam tersebut, kelok indah sungai serayu dan jembatan rel kereta apinya akan terlihat begitu mengagumkan, terlebih jika ada kereta api yang sedang lewat. Heheheh.
Bendung Gerak Serayu
Masih di wilayah Sungai Serayu, tidak jauh dari Bukit Watumeja, masih di kecamatan Kebasen, terdapat Bendung Gerak Serayu yang megah. Bendungan itu sekaligus menjadi jembatan kecil bagi warga sekitar untuk melintasi Sungai Serayu.
Di samping fungsinya sebagai bendungan, karena lokasinya memiliki pemandangan perbukitan dan sungai, Bendung Gerak Serayu acapkali dijadikan tempat wisata bagi warga setempat.
Kalau kamu naik kereta dari arah Purwokerto menuju Bandung atau sebaliknya, kamu akan dapat melihat betapa kerennya pemandangan di sini dari dalam kereta.
Pada hari-hari tertentu, misalnya dalam rangka memperingati hari air sedunia, Pemerintah Kabupaten Banyumas biasana mengadakan Festival Serayu, salah satu rangkaian acaranya adalah karnaval perahu hias dan balap perahu yang diadakan di Sungai Serayu dan finish di bendungan ini.
Curug Carang, Kemutug
Curug Carang terletak di desa Kemutug, Baturraden. Sebenarnya untuk menuju ke Curug ini tidak terlalu jauh, namun tetap saja medan yang harus dilalui cukup sulit, hehe.
Selain itu, kamu harus berjalan kaki dari tempat parkir kurang lebih sejauh 700 meter-an. Akan tetapi rasa lelah itu akan terbayarkan ketika sudah sampai di lokasi curug.
Small World Baturraden
Bagi warga Purwokerto dan Banyumas, kini ada tempat wisata di Purwokerto yang baru saja dibuka bulan lalu. Nama tempat wisata ini adalah Small World.
Sesuai namanya, Small World menyajikan miniatur dari bangunan-bangunan terkenal di negara-negara dunia, seperti Petronas Tower, Pyramida Mesir, Menara Pisa, Patung Marlion, Gedung Putih, dan masih banyak lagi.
Rencana ke depannya, pihak pengelola akan terus menambahkan landmark-landmark tersebut serta tambahan fasilitas pelengkap lainnya. Small World Purwokerto terletak di Baturraden, tepatnya di Jalan Raya Barat Baturraden, Ketenger.
Danau Situ Elok, Cilongok
Danau Situ Elok berada di desa Pernasidi, kecamatan Cilongok, Banyumas. Kalau kamu memiliki hobi memancing, danau Situ Elok ini adalah tempat yang cocok buat kamu. Danau ini merupakan daerah perairan dan ekowisata yang seperti namanya, elok.
Karena sumber daya airnya yang melimpah, kawasan Danau Situ Elok juga dijadijan tempat budidaya perikanan air tawar oleh pemerintah setempat. Di samping itu, warga sekitar pun juga sering memancing di danau ini. Danau Situ Elok adalah tempat yang tepat untuk refreshing bersama keluarga.
Taman Angkasa Binangun
Selain Bukit Watumeja, salah satu bukit yang sedang nge-hitz di Banyumas adalah bukit Taman Angkasa Banyumas. Taman Angkasa Banyumas terletak di desa Binangun, Banyumas. Puncaknya adalah puncak Gunung Depok dengan ketinggian 420 meter di atas permukaan laut.
Dari atas ketinggian bukit ini, kamu dapat dengan jelas menyaksikan hamparan pemandangan alam seperti permadani hijau wilayah Banyumas, Purbalingga bahkan hingga Cilacap dengan dihiasi kelok sungai yang menambah keindahannya. Tempat ini juga merupakan tempat yang sangat pas untuk menikmati sunset dan sunrise.
Dream Land Park
Di kecamatan Ajibarang tepatnya di desa Pancasan, terdapat sebuah taman rekreasi air yang bernama Dream Land Spring Water Park. Saat ini Dream Land Water Park sendiri menjadi tempat wisata air terbesar dan terlengkap di Kabupaten Banyumas.
Dulunya, tempat wisata ini adalah pabrik tapioka peninggalan Belanda yang kemudian dibeli dan dirombak oleh Pak Wastam Saryadi, selaku pemilik modal, sehingga kini masih dapat dijumpai beberapa benda peninggalan Belanda tersebut.
Di dalamnya tidak hanya terdapat kolam saja yang bahkan berjumlah delapan buah, tetapi juga ada taman rekreasi, taman reptil, aquarium, dan satwa lainnya. Hal ini menjadikan Dream Land Water Park salah satu pilihan tempat wisata di Purwokerto terbaik bagi keluarga.
Telaga Kumpe
Lokasi Telaga Kumpe ada di Kecamatan Cilongok, tepatnya di desa Gunung Lurah, Kabupaten Banyumas. Telaga ini merupakan salah satu telaga terindah di Kabupaten Banyumas. Letaknya yang tinggi membuat hawa di sini cukup dingin.
Kalau kamu datang pagi-pagi atau kalau kamu camping di sini (iya di sini juga bisa camping), kamu akan dapat melihat kabut yang tebal menambah kesan yang gunung banget.
Telaga ini cukup luas, dan di lokasi terdapat beberapa buah getek (rakit bambu) yang bisa dinaiki dengan pendamping.
Bumi Perkemahan Baturraden
Bumi Perkemahan Baturraden berada di Wana Wisata Baturraden, yang merupakan salah satu tempat wisata di Purwokerto yang banyak dikunjunjungi wisatawan di akhir pekan.
Buat kamu yang memiliki jiwa petualang, atau kamu ingin mengadakan acara camping, bumi perkemahan Baturraden bisa banget dijadiin tempat tujan kamu.
Lahan bumi perkemahan ini dkembangkan oleh Perum Perhutani Baturraden, dan karena terletak di kaki Gunung Slamet, suhu udara di sini cukup dingin pada siang hari dan sangat dingin pada malam harinya. Jadi pastikan bawa jaket yang banyak ya.
Savana Limpakuwus, Sumbang
Masih berada di kaki Gunung Slamet, di daerah Limpakuwus, Sumbang, terdapat sebuah padang rumput yang sangat indah yang oleh warga setempat disebut Savanna Limpakuwus.
Padang rumput ini dalam beberapa bulan terakhir menjadi tempat wisata di Purwokerto yang cukup populer di kalangan para instagrammer lokal.
Curug Ceheng
Masih di Sumbang, di sisi lain desa Gandatapa terdapat sebuah curug yang indah bernama Curug Ceheng. Untuk menuju ke curug Ceheng kamu bisa lewat Limpakuwus lalu turun, atau dari Tambaksogra arah Purbalingga ke atas (Baturraden).
Dilihat dari fasilitasnya, tampaknya curug ini cukup populer dan banyak pengunjungnya pada masa lalu.
Sayangnya kini beberapa fasilitas tersebut seperti kurang terurus. Di lokasi curug misalnya, terdapat sebuah bangunan yang sepertinya belum jadi tapi terbengkalai begitu saja.
Oiya, letak curug ini dari tempat parkir sebenarnya tidak begitu jauh, tapi kamu harus melewati ratusan anak tangga yang akan membuat kakimu pagal-pegal. :’D
Curug Nangga
Di desa Petahunan, kecamatan Pekuncen, Banyumas, terdapat sebuah curug yang unik dan berbeda dari curug-curug lainnya di Banyumas. Curug tersebut adalah Curug Nangga!
Sudah ketebak kan, kenapa dinamakan Curug Nangga? Ya, inilah keunikan curug yang masih tersembunyi ini. Curug tersebut terdiri dari tujuh buah tingkat air terjun yang membentuk pola tangga.
Curug Gomblang
Curug Gomblang, dalam beberapa kurun waktu belakangan ini memang tengah menjadi primadona di kalangan para instagrammer lokal maupun luar daerah. Salah satu penyebabnya yaitu adanya semacam deck yang memiliki view luas ke arah curug dari ketinggian.
Tak diragukan lagi, hanya dalam beberapa waktu saja tempat tersebut dapat dinobatkan sebagai tempat yang kalo orang-orang bilang, hitz. Liat aja foto di atas, hitz banget kan?
Curug ini terletak di Baseh, Kedungbanteng. Dekat dengan lokasi Kolam Renang Baturagung. Kalau kamu dari arah Purwokerto, kamu bisa melewati pertigaan Pasar Karanglewas lalu ke arah utara. Bisa juga ditempuh lewat Ketenger, searah dengan jalur bukit Tranggulasih.
Curug Cipendok
Sudah lama Curug Cipendok didaulat menjadi tempat wisata andalan Banyumas. Ini karena lokasinya yang cukup terjangkau dan kemegahannya yang luar biasa.
Karena itu pula, fasilitas yang tersedia di sini juga sudah lumayan lengkap. Tersedia tempat outbond, jogging track, bahkan tersedia juga beberapa cottage.
Curug Cipendok terletak di kecamatan Cilongok, Banyumas.
Bukit Teletubbies
Terletak tidak jauh dari Curug Cipendok, kecamatan Cilongok, terdapat sebuah bukit savanna yang oleh warga setempat dinamai ‘Bukit Teletubbies’, karena memang bukit itu seperti hamparan permadani hijau yang luas, mengingatkan kita pada bukit dalam serial Teletubbies, hahaha.
Sebenarnya bukit ini adalah bagian dari lahan peternakan milik peternakan Manggala yang digunakan untuk menanam glagah untuk pakan sapi. Namun karena lahan ini terbuka, oleh warga setempat dimanfaatkan untuk wisata dan rekreasi yang murah meriah.
Curug Lima, Kedungbanteng
Curug Lima berlokasi di Kedungbanteng, untuk menuju ke sini, ruteya cukup sulit bagi yang tidak terbiasa karena masih berupa jalanan alam, belum dibuat jalan khusus menuju ke sana. Kalau dari Curug Gomblang, kamu cukup bertanya saja kepada warga di sana mengenai lokasi Curug Lima.
Sesuai dengan namanya, Curug Lima terdiri dari lima buah air terjun yang tidak terlalu tinggi, namun keindahannya jangan ditanya.
Lima buah air terjun ini berasal dari lima buah kanal atau anak sungai yang berbeda. Karena tempatnya yang tersembunyi, curug ini masih benar-benar alami.
Getuk Goreng Sokaraja
Getuk goreng sepertinya merupakan salah satu kuliner khas dari Kabupaten Banyumas.
Getuk ini termasuk jenis jajanan khas dari Sokaraja, selain soto Sokaraja. Berbeda dari getuk pada umumnya, bahan dasarnya tetap singkong, hanya saja getuk ini digoreng.
Bentuknya bulat-bulat berwarna kecokelatan dan rasanya manis-manis gurih, menjadikan siapapun ketagihan untuk mencobanya lagi dan lagi.
Untuk membeli getuk goreng ini, kamu bisa mendapatkannya di Sokaraja, di sepanjang jalan di sana terdapat banyak sekali toko oleh-oleh dan hampir semuanya menjual getuk goreng, namun yang paling terkenal adalah getuk goreng H Tohirin. Harganya 12 ribu rupiah per setengah kg.
Situs Watu Lumpang
Di desa Sambirata, kecamatan Cilongok, terdapat sebuah situs peninggalan purbakala yang bernama Situs Watu Lumpung, atau ada juga yang menyebutnya Situs Cilongok atau Situs Sambirata. Situs purbakala ini merupakan peninggalan zaman Megalitikum yang berupa sebuah batu besar dengan lubang di tengahnya.
Batu besar dengan lubang di tengahnya tersebut berfungsi sebagai alat untuk menumbuk padi pada zaman dahulu. Seperti peninggalan-peninggalan zaman Megalitikum kebanyakan, situs purbakala ini juga terletak tidak jauh dari bibir sungai.
Untungnya, batu peninggalan zaman pra-sejarah ini masih terawat dengan baik sampai sekarang.
GOR Soesilo Soedarman
Kalau kamu mencari alternatif tempat olahraga di hari Minggu pagi, GOR Soesilo Soedarman adalah jawabannya. Karena kalau hari Minggu pagi di depan GOR Satria ada pasar kaget, dan kamu jadi khawatir malah belanja dan makan-makan bukannya olahraga. Ya kan? Hahaha.
GOR Soesilo Soedarman atau yang disebut juga Gor SoeSoe berlokasi di kompleks kampus Unsoed belakang (Karangwangkal). Untuk menuju ke sini sangat mudah, masuk saja ke gerbang depan Fakultas MIPA Unsoed. Lokasinya juga cuma beberapa langkah aja dari GOR Satria.
Curug Gemawang
Curug Gumawang berada di desa Kemawi, kecamatan Somagede, Banyumas. Akses menuju curug ini memang terbilang sulit, meski bisa ditempuh menggunakan sepeda motor maupun mobil.
Meski letaknya yang jauh dari pusat kecamatan Banyumas, hal tersebut tidak menyurutkan rasa penasaran para pengunjung untuk mendatangi curug yang indah ini.
Curug Gemawang memang terbilang unik, karena curug ini memiliki tujuh tingkatan, atau yang oleh warga setempat disebut kedung.
Ketujuh kedung tersebut adalah Kedung Pundak, Keung Tumba, Keung Dhandhang, Kedung Wuluh, Kedung Wungu, Kedung Nyai Gendur, dan Kedung Jojogan.
Museum BRI
Kalau kamu ke Purwokerto naik kereta, kamu bisa mampir sejenak ke Museum BRI karena letaknya tak jauh dari stasiun Purwokerto, tepatnya di Jalan RA Wiriatmadja, atau yang dikenal dengan sebutan Jalan Bank. Kalau dari stasiun Purwokerto, kamu cukup ngesot saja karena cuma beda gang.
Di Museum ini kamu bisa menapaktilasi perkembangan bank di Indonesia, melihat koleksi benda dan uang bersejarah. Bank Rakyat Indonesia didirikan oleh Raden Aria Wiriatmadja yang kemudian menjadi nama jalan di situ. Untuk masuk ke tempat wisata di Purwokerto yang satu ini, kamu tidak dikenakan biaya alias gratis. Asik!
Museum Wayang Sendang Mas
Museum Wayang Sendang Mas atau Museum Wayang Banyumas menyimpan berbagai macam koleksi wayang nusantara.
Mulai dari wayang kulit, wayang suluh, wayang golek, wayang suket, wayang krucil, hingga wayang potehi. Selain wayang, di museum ini juga disimpan beberapa set peralatan pagelaran wayang, beberapa set gamelan, dan lukisan kuno.
Museum Wayang Sandang Mas terletak di kompleks pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Selain yang disebut di atas, masih banak koleksi museum yang sangat menarik untuk dinikmati. Bukan cuma soal perwayangan, banyak juga fakta sejarah yang akan kamu dapatkan di sini.
Hutan Pinus Binangun
Selain Taman Angkasa, di desa Binangun juga terdapat hutan pinus yang keren, tak kalah kerennya dengan hutan pinus yang ada di Baturraden. Hutan pinus memang ikonik sekali dengan daerah pegunungan, ya.
Kebanyakan pengunjung yang datang ke hutan pinus ini menjadikannya sebagai background foto. Karena memang foto-foto dengan background hutan pinus ditambah dengan efek fading itu instagramable sekali.
Kalau kamu datang di pagi hari, kamu akan mendapatkan pencahayaan yang bagus, ditambah dengan sensasi kabut yang tebal, membuatmu lebih mendapatkan ‘feel’ yang gunung banget!
Curug Kembar, Karangsalam
Ya mau gimana lagi, di wilayah Banyumas ini memang banyak sekali air terjunnya. Hahaha. Curug Kembar terletak di desa Karangsalam, masih di Kecamatan Baturraden.
Secara administratif, saya kurang tahu curug ini masuk ke wilayah desa mana, tapi untuk menuju ke sini cara paling mudahnya melalui desa Kemutug Lor. Tapi yang pasti, curug ini adalah salah satu tujuan tempat wisata di Purwokerto bagi para explorer.
Curug Kembar memiliki ketinggian kurang-lebih tujuh meter dan dengan kedalaman rata-rata 1,5 meter. Tempatnya masih sangat asri dan terjaga, dan untuk ke sini pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Cukup membayar biaya parkir saja.
Pemandian Tirta Husada Kali Bacin
Di desa Tambaknegara, kecamatan Rawalo, kabupaten Banyumas, terdapat sebuah pemandian atau kolam air belerang Tirta Husada atau yang dikenal juga sebagai pemandian Kali Bacin. Pemandian Tirta Husada adalah pemandian yang cukup tua dan sangat bernilai sejarah.
Pemandian ini pertama kali dibuka oleh Raden Dipowinoto, wedana Banyumas pada tahun 1890-an. Tempat ini juga beberapa kali berganti nama, seperti Tambak Wringin (karena di tengahnya terdapat pohon beringin), Tuk Semingkir, sampai akhirnya Kali Bacin yang artinya sungai yang bau (karena bau belerang).
Pemandian ini bukan pemandian air panas, namun kandungan airnya memiliki lebih dari 16 jenis unsur mineral yang baik untuk kesehatan.
Tiket masuk ke pemandian ini sangat murah, untuk tiket VIP dikenakan biaya Rp2,500 sedangkan tiket kelas I, kolam renang mini Rp,2000.
Candi Ronggeng
Candi Ronggeng berlokasi di desa Gandatapa, keamatan Subang, kabupaten Banyumas. Sebetulnya panembahan Ronggeng atau Candi Ronggeng ini sudah tidak lagi berbentuk candi.
Menurut warga setempat, dulunya banyak yang melakukan ritual di panembahan Ronggeng ini. Namun, semenjak patung ronggeng dicuri dari lokasi candi pada tahun 90-an, sudah tidak ada lagi peziarah yang datang dan bangunan candi juga sudah tidak terurus.
Candi ronggeng sendiri dinamai demikian karena di tempat itulah biasanya dilakukan semacam penobatan untuk penari ronggeng.
Di tempat itu pula, kata warga setempat, selain didatangi oleh penari lengger atau ronggeng, juga sering didatangi oleh pemain ebeg (sejenis kuda lumping khas Banyumas) agar usaha ebegnya banyak yang mengundang untuk bermain.
Kini patung ronggeng yang dahulu sempat dicuri sudah ditemukan lokasinya. Oleh karena itu warga setempat berencana untuk memperbaiki kondisi candi dan kemudian mengambil kembali patung ronggeng tersebut.
Candi Ebeg
Masih di daerah yang sama yaitu di desa Gandatapa, Subang, kabupaten Banyumas, tidak jauh dari Candi Ronggeng terdapat sebuah candi lagi yang masih terawat, namanya Candi Ebeg.
Tidak seperti Candi Ronggeng, di candi ini kamu masih dapat melihat orang-orang datang melakukan ritual dan juga sisa-sisa dupa.
Candi ini dinamakan Candi Ebeg karena pada lokasi kompleks candi terdapat sebuah batu besar yang berbentuk menyerupai ebeg. Batu tersebut berada di bawah sebuah pohon besar dan diperkirakan telah berada di sana selama ratusan tahun.
Klenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Buat kamu penyuka wisata budaya, Banyumas memiliki beberapa jenis klenteng, salah satunya adalah Klenteng Hok Tek Bio yang terletak di Sokaraja, Banyumas.
Tidak sulit untuk datang ke klenteng ini, kalau kamu melewati jalan raya Sokaraja arah ke Banyumas, kamu akan melihat klenteng ini di sebelah kiri.
Seperti klenteng pada umumnya, warna dinding Klenteng Hok Tek Bio didominasi warna merah dan emas. Di seluruh penjuru klenteng kamu akan menemukan berbagai macam lukisan yang sangat indah. Seperti lukisan Dewi Kwan Im, lukisan Raja Kwan Kong beserta pengawal dan sastrawan, dan banyak lukisan lain.
Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas
Pendopo Duplikat Si Panji pada awalnya merupakan Pendopo Si Panji yang asli, namun pada 7 Januari 1937, pendopo Si Panji Banyumas yang asli dipindahkan ke kota Purwokerto yang kemudian menjadi kota pemerintahan.
Kemudian setelah yang asli dipindahkan, dibuatlah tiruannya di lokasi semula. Pendopo yang kaya akan nilai sejarahnya ini kemudian menjadi salah satu tempat wisata di Purwokerto.
Lokasi Pendopo Duplikat Si Panji berada di pusat pemerintahan lama kabupaten Banyumas, yaitu di kota Banyumas, kurang lebih 16 km dari kota Purwokerto.
Pada zaman dahulu, ketika rakyat setempat sedang babad alas untuk membangun dalem kadipaten, ada sebatang pohon besar di tepi sungai Serayu yang diketahui merupakan kayu mas. Kayu tersebut kemudian digunakan sebagai soko guru dari pendopo Si Panji.
Dari situlah nama Banyumas diambil. Banyu yang berarti air (air sungai Serayu), mas yang berarti kayu mas (yang terletak di tepi sungai Serayu).
Pendopo Si Panji, Purwokerto
Pendopo Si Panji yang asli kini terletak di Purwokerto, tepatnya di Jalan Kabupaten No. 1, di dalam kompleks kantor bupati Banyumas, tepat di seberang alun-alun Purwokerto, sehingga menjadikannya salah satu tempat wisata di Purwokerto yang mudah untuk dikunjungi.
Pendopo Si Panji dibangun pada tahun 1706 di Banyumas pada awalnya. Namun kemudian pada tahun 1937 dipindahkan ke Purwokerto seiring dengan dipindahkannya ibukota kabupaten Banyumas dari Banyumas ke Purwokerto.
Dahulu kala di lokasi awalnya, pernah ada banjir hebat dari sungai Serayu yang meluap sampai 3,5 meter. Orang-orang melarikan diri dengan naik ke atas pendopo, anehnya, seluruh bangunan di sana rusak kecuali Pendopo Si Panji.
Pada saat pemindahan, sesepuh Banyumas kala itu menerima petunjuk gaib untuk memindahkan pendopo tanpa melalui sungai Serayu karena menghindari hal buruk.
Lalu Pendopo Si Panji diangkat melalui hulu sungai Serayu, yaitu mata air Bima Lukar di daerah Dieng. Kemudian dibawa melewati Semarang, Pekalongan, Tegal, dan akhirnya sampai di Purwokerto.
Saat dipindahkan, usia pendopo sudah lebih dari 100 tahun tapi seluruh kayunya masih dalam keadaan baik sehingga sampai saat ini tidak ada satu bagianpun yang diganti.
Klenteng Hok Tek Bio Pasar Wage
Di Banyumas, klenteng Hok Tek Bio tidak hanya satu. Di daerah Pasar Wage juga terdapat klenteng dengan nama yang sama. Letaknya ada di belakang Pasar Wage.
Menariknya, berdirinya klenteng ini di belakang pasar bukan kebetulan, melainkan supaya usaha perdagangan di pasar lancar dan rezeki melimpah bagi mereka yang meyakininya. Sebab yang dipuja di sini adalah dewa bumi.
Klenteng Hok Tek Bio Pasar Wage telah berdiri sejak tahun 1831. Di dalamnya terdapat beberapa ruang dan altar untuk sembahyang. Klenteng ini dibangun dengan arsitektur yang berseni tinggi.
Terlihat pada beberapa sudut bangunan beberapa patung dan ukiran yang sangat artistik. Seperti misalnya dua buah pilar yang dililit oleh dua buah naga emas pada pintu bagian dalam klenteng.